Hal ini rupanya salah. Dalam laporan yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports, Selasa (27/3/2018), peneliti asal New York berhasil mengidentifikasi jaringan tersebut merupakan "jalan raya" antar saluran yang dipenuhi cairan bernama interstitium.
Drs. David Carr-Locke dan Petros Benias menemukan interstitium saat sedang menyelidiki saluran empedu pasien yang memiliki kanker.
Menurut mereka, lubang yang mereka temukan tidak sesuai dengan pengetahuan anatomi tubuh manusia. Sebab itu, mereka meminta ahli patologi dari Universitas New York, Dr Neil Theise, untuk bergabung.
Setelah dianalisis, mereka yakin ahli medis pada masa lalu melewatkan interstitium karena ia tidak muncul pada layar mikroskopis standar yang digunakan untuk mengintip ke dunia seluler.
Theise dan timnya menggunakan teknik pencitraan baru yang tidak menggunakan cairan untuk memeriksa jaringan pada tingkat mikroskopis.
Dilansir Live Science, Selasa (27/3/2018), mereka menggunakan teknologi baru yang disebut endomicroscopy laser berbasis penyelidikan atau pCLE. Alat ini menggabungkan endoskopi dengan laser dan sensor yang menganalisa pola fluorescent refleksi dan memberi peneliti pandangan mikroskopis jaringan hidup.
Mereka berkata, interstitium adalah organ atau sekelompok jaringan terbesar dalam tubuh manusia yang memiliki struktur unik dan fungsi khusus.
"Interstitium berfungsi seperti peredam kejut yang menjaga jaringan tubuh dari kerusakan," ujar penulis dalam keterangan resminya seperti dilansir New York Post, Rabu (28/3/2018).
Selain melindungi organ, peneliti yakin interstitium juga dapat membantu melindungi tubuh dari penyebaran sel kanker.
Mereka menemukan bukti bahwa sel kanker dari tumor melewati interstitium yang mengalir sampai ke sistem limfatik. Sistem limfatik adalah jaringan pembuluh yang mengangkut limfe dan terlibat dalam respons kekebalan tubuh.
Dengan temuan ini, para ahli yakin para ilmuwan dapat mengembangkan uji coba baru untuk kanker.
"Temuan ini berpotensi mendorong kemajuan dramatis dalam dunia kedokteran, termasuk kemungkinan pengambilan cairan interstitium sebagai alat diagnostik yang kuat," kata Dr Theise dilansir The Independent, Rabu (28/3/2018).
https://sains.kompas.com/read/2018/03/29/193300423/interstitium-organ-tersembunyi-yang-bisa-jelaskan-kanker