KOMPAS.com – Sebuah peradaban kuno kembali ditemukan oleh arkeolog di hutan Amazon yang selama ini dikira tidak pernah tersentuh oleh manusia.
Dipaparkan dalam jurnal Nature Communications, peradaban kuno yang diperkirakan berdiri pada 1.250-1.500SM ini pernah menjadi rumah bagi satu juta orang, walaupun kini hanya berupa gundukan-gundukan yang dikelilingi oleh saluran air.
Temuan ini membalikkan pendapat sebelumnya yang mengira bahwa hutan Amazon hanya pernah dihuni oleh maksimal dua juta orang di sekitar perairan.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa kita perlu mengevaluasi kembali sejarah Amazon,” ujar arkeolog dari Exeter University dan penulis studi, Jonas Gregorio de Souza.
Para peneliti pertama kali mendapatkan informasi mengenai adanya peradaban kuno ini dari Francisco Nakahara, seorang pensiunan dari Sao Paulo.
Berdasarkan informasi itu, para peneliti kemudian menyelidiki citra satelit untuk mencari geoglif, gambar di tanah yang digunakan dalam upacara, di bagian hutan Amazon, Mato Grosso, Brasil.
“Banyak bagian dari Amerika sekarang yang dikira hutan asli ternyata taman yang ditinggalkan. Ketika Anda di tanah, Anda tidak bisa melihat seluruh lanskapnya. Anda butuh pemandangan dari atas,” ujar arkeolog Colorado State University, Christopher Fisher, yang tidak terlibat dalam studi kepada Wall Street Journal.
Setelah berhasil menemukan geoglif, para peneliti kemudian mengonfirmasikannya dengan mengunjungi 24 titik.
Benar saja, berbagai potongan tembikar, arang, dan sisa-sisa pemukiman manusia lainnya ditemukan terkubur di bawah tanaman-tanaman hutan. Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa peradaban ini dulunya pemukiman yang dibentengi.
Dipacu oleh temuan ini, para peneliti pun berniat untuk menemukan dan mempelajari ratusan situs lain dalam usaha mengungkap wajah asli dari peradaban misterius tersebut.
https://sains.kompas.com/read/2018/03/29/190500523/citra-satelit-ungkap-peradaban-kuno-yang-terkubur-di-hutan-amazon