Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perilaku Koloni Lebah Ternyata Mirip Respon Otak Manusia

Ahli menemukan bahwa perilaku koloni lebah sangat mirip dengan cara otak merespon rangsangan eksternal.

Studi yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports, Senin (12/3/2018), akan membantu menjelaskan beberapa mekanisme dasar perilaku manusia.

Salah satu penulis utama penelitian, Andreagiovanni Reina, menjelaskan obyek penelitian timnya adalah lebah. Bukan organisme tunggal lebah, melainkan koloninya.

Pengamatan yang dilakukan menunjukkan koloni lebah merupakan suatu superorganisme tunggl. Maksudnya, koloni lebah adalah sekelompok serangga sosial yang unik dan kompleks.

"Saat serangga sendiri, ia disebut organisme. Namun, saat sekelompok organisme bekerja sama untuk bertahan hidup, mencari makan, dan bereproduksi, kelompok itu dianggap sebagai kesatuan. Atau dengan kata lain, mereka adalah superorganisme tunggal," kata Reina dilansir Newsweek, Rabu (28/3/2018).

Para peneliti juga mengamati perilaku koloni lebah dalam mencari lokasi untuk membuat sarang baru. Dalam laporan, peneliti menulis lebah saling berkomunikasi dalam koloni untuk menentukan lokasi strategis. Hal ini sama seperti cara neuron atau sel-sel saraf otak saling berinteraksi saat menentukan sebuah pilihan.

Menurut peneliti, perilaku ini sesuai dengan beberapa teori dalam ilmu psikologi, khususnya teori psikofisik.

"Psikofisik mempelajari hubungan antara intensitas stimulus dan persepsinya di otak manusia. Psikofisik memegang spektrum luas domain sensorik, seperti kenyaringan suara, nada musik, kecerahan gambar, durasi waktu, berat badan, dan lainnya," kata Reina.

Sejauh ini, hukum ini dianggap hanya berlaku untuk organisme tunggal saja. Belum ada penelitian yang berhasil membuktikan bahwa koloni juga dapat melakukan hal yang sama.

Dalam teori psikofisik, ada beberapa hukum psikologi di dalamnya. Hasil penelitian membuktikan hukum tersebut tidak hanya terjadi dalam otak manusia, tetapi juga di koloni lebah.

Ada tiga Hukum Psikofisik yang dikaji oleh Reina dan timnya, yakni Hukum Weber, Hukum Piéron, dan Hukum Hick.

Hukum Psikofisik

1. Hukum Weber

Hukum Weber membahas bagaimana otak mampu menentukan pilihan terbaik dari sekian opsi yang tersedia, termasuk menimbang pilihan yang lebih berkualitas meski bedanya tipis.

Hukum ini banyak ditemui pada manusia, mamalia, ikan, burung, dan serangga. "Selain itu, organisme tanpa otak seperti jamur lendir dan organisme uniseluler juga dapat menerapkan perilaku ini," terangnya.

Menurut peneliti, belum pernah ada yang berhasil membuktikan adanya praktik Hukum Weber terhadap koloni. Akhirnya studi Reina dan timnya berhasil membuktikannya lewat koloni lebah yang mencari sarang.

2. Hukum Piéron

Hukum Piéron menunjukkan otak dapat membuat keputusan lebih cepat ketika ada dua opsi berkualitas tinggi, sementara cenderung memakan waktu lebih lama saat pilihannya berkualitas rendah.

Dalam koloni lebah, tim menemukan koloni lebah dapat menentukan dengan cepat saat menemukan dua sarang berkualitas tinggi dibanding dua sarang berkualitas rendah.

3. Hukum Hick

Hukum Hick menyatakan bahwa otak lebih lambat dalam mengambil keputusan saat jumlah opsi meningkat.

Dalam koloni lebah, tim mengamati bahwa koloni memerlukan waktu lebih lama untuk memilih lokasi sarang ketika jumlah pilihan lokasi meningkat.

Lewat koloni lebah, Reina percaya dapat membantu ilmuwan lain untuk memahami neuron otak dalam memahami prinsip-prinsip yang mendasari hukum tersebut.

https://sains.kompas.com/read/2018/03/29/180300623/perilaku-koloni-lebah-ternyata-mirip-respon-otak-manusia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke