Undur Jadwal Pengujian Vape, BPOM Amerika Serikat Digugat

KOMPAS.com – Food and Drug Administration (FDA) yang merupakan BPOM Amerika Serikat digugat oleh beberapa kelompok anti-rokok karena mengundur jadwal pengujian rokok elektrik atau vape.

Surat gugatan yang dilayangkan ke pengadilan pada Selasa kemarin (27/3/2018) oleh Asosiasi Jantung AS, Akademi Dokter Anak AS, Kampanye untuk Anak Bebas Rokok, dan organisasi lainnya tersebut mengatakan, FDA tidak memberikan alasan yang berarti untuk melubangi kerangka yang sudah disebutkan dalam undang-undang.

Sebetulnya, rencana untuk menguji seluruh rokok elektrik yang dijual di Amerika Serikat telah dicanangkan sejak 2016. Regulasi yang dibuat oleh pemerintahan Obama juga memberikan batas akhir kepada perusahaan rokok elektrik untuk mengumpukan produk mereka ke FDA hingga Agustus 2018.

Namun pada tahun lalu, Komisaris FDA Scott Gottlieb mengundur batas waktu tersebut hingga 2022. Dia beralasan bahwa FDA dan industri rokok elektrik butuh waktu lebih banyak untuk mempersiapkan diri.

Keputusan tersebut jelas dikritisi oleh organisasi-organisasi anti-rokok yang khawatir karena beberapa produsen rokok elektrik diduga menarget remaja dengan rasa buah-buahan dan permen.

Kekhawatiran ini berasal dari hasil laporan pemerintah AS terbaru yang menemukan bahwa 10 persen dari siswa SMA kini menggunakan rokok elektrik.

Lalu, hasil penelitian yang didanai oleh pemerintah AS dan dipublikasikan pada Januari lalu juga menyatakan adanya “bukti memadai” bahwa anak muda yang menggunakan rokok elektrik lebih mungkin mencoba rokok konvensional ketika dewasa.

Menanggapi kritikan dari organisasi-organisasi ini, Gottlieb yang diwawancarai oleh Associated Press berkata bahwa FDA akan segera mengambil langkah tegas terhadap produk-produk yang menarget anak-anak, termasuk rokok elektrik.

Akan tetapi, dia juga menekankan bahwa FDA tidak mau mengeliminasi rokok elektrik dan produk alternatif lain yang bisa mengurangi ketergantungan perokok dewasa terhadap rokok konvensional.