Tak kalah dengan kejadian di Sahara, saat ini masyarakat Eropa Timur seperti Rusia, Bulgaria Ukraina Rumania, dan Moldova dibuat takjub dengan munculnya salju berwarna oranye yang menyapu seluruh kawasan.
Sejumlah foto di media sosial memperlihatkan lanskap pegunungan berwarna auburn, atau perpaduan merah dan coklat. Warna ini mirip seperti warna tanah di Mars.
Diwartakan BBC, Minggu (25/3/2018), penjelasan munculnya salju berwarna oranye sebenarnya sederhana.
Ahli meteorologi berkata fenomena ini disebabkan oleh badai pasir yang bertiup dari gurun Sahara bercampur dengan salju dan hujan.
Fenomena ini sebenarnya biasa terjadi setiap lima tahun sekali atau bisa lebih.
Bedanya, di tahun ini konsentrasi pasir lebih tinggi dari biasanya. Hal inilah yang membuat salju berwarna oranye.
Konsentrasi pasir yang tinggi karena adanya badai pasir dari Afrika dan Sahara menembus Yunani sampai Rusia. Saking besar badainya, penampakan salju oranye bisa terlihat dari satelit NASA.
"Ini adalah salah satu kiriman pasir gurun terbesar dari Sahara yang tertiup sampai Yunani, yang pernah ada. Pasirnya menutupi seluruh negara dengan konsentrasi tertinggi dalam 10 tahun terakhir," kata Observatorium Athena menjelaskan pada Jumat (23/3/2018), dilansir CNN.
"Ketika pasir terangkat ke tingkat atas atmosfer, itu terdistribusi ke tempat lain. Kalau dilihat dari citra satelit NASA, fenomena ini menunjukkan ada banyak pasir dan debu di atmosfer yang melayang melintasi Mediterania. Kemudian pasir tadi bercampur dengan hujan atau salju," jelas ahli meteorologi Steven Keates dari UK Met Office kepada The Independent, Minggu (25/3/2018).
Penduduk setempat melaporkan, salju oranye itu memiliki bau busuk dan berminyak bila disentuh. Ahli menduga, ini karena polusi kimia.
Adanya salju oranye merupakan pengingat untuk kita, bahwa cuaca dan sistem iklim di bumi saling berkaitan.
https://sains.kompas.com/read/2018/03/26/120700223/seperti-di-mars-eropa-timur-diselimuti-salju-berwarna-oranye