KOMPAS.com - Apa jadinya jika Anda fobia atau takut terhadap sesuatu tapi harus bekerja dengan hal tersebut? Mungkin sebagian orang tak akan mau melakukannya.
Namun, hal berbeda justru dialami oleh seorang astronot dari Amerika Serikat, Andrew J. Feustel. Hal ini disampaikan oleh Badan Antariksa AS (NASA).
NASA baru-baru ini merilis sebuah video tentag lima fakta astronot yang mungkin tak disadari banyak orang. Dalam video tersebut, Feutsel menyebut bahwa ia memiliki ketakutan terhadap ketinggian.
"Saya benar-benar memiliki sedikit ketakutan terhadap ketinggian tapi tampaknya itu tidak mempengaruhi saya berada di 402 kilometer di atas planet dalam pakaian luar angkasa," ungkap Feutsel dikutip dari Newsweek, Kamis (22/03/2018).
"Tapi (ketakutan) itu ada di sana," imbuhnya.
Pengakuan ini menjadi bukti bahwa ketakutan tersebut tidak menghambat karir Feutsel. Bahkan, ia secara total menghabiskan 29 hari di luar angkasa.
Feutsel juga sempat menyelesaikan 42 jam spacewalk (kegiatan di luar stasiun atau kapal antariksa, di luar atmosfer bumi) selama dua misi.
Sedangkan pada misi ketiga dan saat ini, kita akan melihat Feutsel tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) selama 6 bulan. Feutsel juga akan mengambil alih jabatan komandan ISS pada akhir Juni tahun ini.
Feutsel dan 2 rekannya, masing-masing dari AS dan Rusia, meluncur ke ISS pada Rabu (21/03/2018) lalu. Mereka melakukan perjalanan 50 jam tersebut dengan pesawat luar angkasa Soyuz MS-08 dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan.
Dalam video yang diunggah NASA tersebut, Feutsel menambahkan bahwa menjadi astronot adalah salah satu impiannya, di luar menjadi pembalap Formula Satu. Selain itu, ia juga mengungkapkan keahliannya pada olahraga ski air tapi dengan bertelanjang kaki.
"Saya belajar sendiri untuk bermain ski air bertelanjang kaki pada usia 14 tahun, dan saya bisa memberitahu Anda bahwa banyak air danau yang telah saya telah sebagai hasil dari keterampilan tersebut," canda Feutsel.
https://sains.kompas.com/read/2018/03/23/213200023/takut-ketinggian-astronot-ini-harus-tinggal-402-kilometer-di-atas-bumi