Sebaliknya, lemak sangat penting dan dibutuhkan tubuh.
Beberapa fungsi lemak adalah untuk pembekuan darah, membantu gerak otot, juga penyerapan vitamin dan mineral.
Lalu, lemak manakah yang lebih baik dan dibutuhkan tubuh? Apakah lemak nabati atau hewani?
Sebuah temuan datang dari pakar nutrisi di Harvard T.H Chan School of Public Health.
Dalam presentasinya di konferensi American Heart Association di New Orleans, Rabu (21/3/2018), para ahli menegaskan bahwa lemak nabati jauh lebih baik untuk tubuh dibanding lemak hewani.
Temuan ini khusus meneliti lemak tak jenuh dalam kandungan lemak nabati dan hewani.
Para ahli menganalisis data konsumsi makanan yang dilakukan 100.000 orang selama 22 tahun. Setiap empat tahun sekali, para peserta diwajibkan mengisi kuesioner.
Selama periode penelitian, tercatat ada 20.600 orang meninggal dunia dan sekitar 4.500 di antaranya disebabkan oleh penyakit jantung.
"Kami menemukan orang yang mengonsumsi lemak tak jenuh dari sumber lemak nabati dapat terhindar dari kematian akibat penyakit kardiovaskular (jantung)," kata Marta Guasch-Ferre, rekan peneliti di departemen nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, dilansir Time, Rabu (21/3/2018).
Penelitian yang dipimpin Dr. Geng Zong dan Dr. Qi Sun menemukan fakta bahwa orang yang mengonsumsi lemak nabati lebih banyak, memiliki 16 persen risiko kematian lebih rendah.
Sedangkan orang yang mengonsumsi lemak hewani lebih banyak, berisiko mengalami kematian 21 persen lebih tinggi.
"Mengganti kalori dari lemak trans (lemak tak jenuh), lemak jenuh, dan karbohidrat dengan lemak nabati juga dapat mengurangi risiko seseorang meninggal 10 sampai 15 persen," imbuh Guasch-Ferre.
Peneliti menduga adanya perbedaan dampak yang ditimbulkan lemak hewani dan nabati karena adanya nutrisi berbeda dalam makanan.
Sumber lemak tak jenuh dari lemak nabati biasanya kaya akan vitamin, polifenol yang kaya antioksidan, dan lemak tak jenuh ganda (lemak tak jenuh dengan dua ikatan rangkap antara molekul lemak) yang baik untuk jantung.
Sedangkan, lemak hewani banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang dapat memicu penyakit jantung.
"Baru-baru ini rekomendasi diet menyarankan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan nabati dibanding makanan hewani. Ini artinya temuan kami sesuai dengan rekomendasi diet tersebut," ujar Guasch-Ferre.
Sebagai informasi, lemak tak jenuh nabati banyak terkandung dalam minyak sayur, alpukat, kacang, dan biji-bijian.
Sedangkan lemak tak jenuh nabati dapat ditemukan pada daging, susu, dan telur.
https://sains.kompas.com/read/2018/03/22/200200023/terbukti-lemak-nabati-jauh-lebih-sehat-dibanding-lemak-hewani