Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Kita Berkeringat Saat Tidur? Sains Menjelaskan

KOMPAS.com — Pernahkah Anda melihat seseorang yang berkeringat saat tidur? Atau mungkin Anda sendiri mengalaminya?

Berkeringat saat tidur memang fenomena yang kerap kita jumpai dan mungkin alami. Sebenarnya hal ini sangat wajar terjadi.

Namun, yang jadi pertanyaan, bagaimana keringat ini bisa terjadi, padahal saat tidur kita tidak banyak bergerak.

Ternyata, rasa penasaran terhadap hal tersebut juga terjadi pada Dr James Mold, seorang profesor emeritus dalam bidang pengobatan keluarga dan pencegahannya di University of Oklahoma College of Medicine.

Banyak Sebab

"Saya mulai mempelajari berkeringat saat malam hari karena mendapat pertanyaan dari pasien tentang itu, dan saya ingin memberi mereka jawaban," ujar Mold dikutip dari Time, Rabu (21/03/2018).

Dari hal tersebut, pada 2011 lalu, Mold menerbitkan studi peninjauan yang melihat semua penelitian tentang penyebab dan gejala keringat malam. Tapi, hasilnya dia justru menemukan lebih banyak pertanyaan dibanding jawaban.

Bahkan, definisi keringat malam sendiri, menurutnya, harus dideskripsikan sebanyak apa. Dengan kata lain, definisi tersebut berkisar dari keringat sedikit hingga basah kuyup.

"Satu hal yang kami temukan adalah berkeringat di malam hari terkait dengan keadaan gairah, sedang penyebabnya bermacam-macam termasuk antidepresan atau obat tekanan darah, alkohol, hingga makan dalam waktu yang terlalu dekat dengan waktu tidur," kata Mold.

Masing-masing penyebab tersebut bisa mengganggu mekanisme penurunan suhu atau kontrol suhu tubuh alami. Inilah yang mengganggu dan mempersingkat tidur.

Pergeseran Hormon

Di luar berbagai penyebab tersebut, Dr Hadine Joffe, seorang profesor divisi obat tidur di Harvard Medical School, juga menyebut ada penyebab lainnya. Penyebab yang dimaksud adalah pergeseran hormon terkait dengan menopause.

Menurut Joffe, bahkan jika Anda tidak bekeringat saat tidur, pergeseran hormon ini bisa menyebabkan gangguan gairah atau gangguan tidur ringan. Ini menyebabkan seseorang merasa tidak segar atau lelah pada siang hari.

Olahraga

Pendapat lain diungkapkan oleh Michael Grandner, profesor dan direkut program penelitian tidur dan kesehatan di University of Arizona College of Medicine. Dia menjelasakan bahwa olahraga intensif saat Anda akan tidur membuat keringat malam hari.

Dia menjelaskan, suhu tubuh seseorang secara alami mengalami penurunan sebelum tidur. Hal ini mendorong Anda merasakan kantuk.

Sementara makan atau berolahraga tepat sesaat sebelum tidur meningkatkan metabolisme. Hal ini meningkatkan produksi panas tubuh.

Akhirnya, inilah yang mengganggu daya alami tubuh.

Selain itu, menurut Gradner, berkeringat saat tidur juga bisa disebabkan otak yang terlalu aktif. Dengan kata lain, tubuh tidak sepenuhnya beristirahat saat tidur.

Penyebab lainnya bisa jadi karena jenis selimut atau pakaian yang digunakan saat tidur.

"Berkeringat di malam hari sering disebabkan hanya karena jenis piyama, kasur, dan seprai yang 'tidak bernapas' dengan baik," ungkapnya.

Jam Tidur Internal

Pada waktu tidur internal tubuh, suhu tubuh akan mulai turun selama satu hingga 2 jam sebelum tidur. Setelah tertidur, suhu tersebut akan terus turun hingga mencapai titik terendah pada pukul 03.00 dini hari.

Namun, lain cerita jika kemudian Anda merasa kedinginan sebelum tidur. Menggunakan piyama atau selimut yang memperangkap panas justru mengganggu suhu alami tubuh.

Ini menjadi sebuah penjelasan mengapa saat Anda tidur sering menendang selimut atau membalik bantal. Itu karena Anda mencari kenyamanan untuk "mendinginkan" tubuh.

Agar Tidak Bekeringat

Untuk menghindari bekeringat saat tidur, maka mulailah mengganti jenis tempat tidur, selimut, seprai, atau piyama yang Anda gunakan.

Selain itu, tidur dengan satu kaki di luar selimut juga bisa membantu.

"Bagian bawah kaki memiliki fungsi penginderaan suhu yang penting dan dapat membantu tubuh mempertahankan sensasi dingin bahkan di bawah selimut yang hangat," ujar Gradner.

Dia menyebut, hal yang sama juga berlaku pada leher Anda. Maka, saran terbaik adalah jangan menutuh seluruh tubuh Anda degan selimut.

Jika setelah melakukan dua hal ini Anda tetap berkeringat saat tidur, mungkin sebenarnya fenomena itu disebabkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi.

Tak ada salahnya berkonsultasi pada dokter Anda mengenai keluhan ini. Joffe menyebut, keringat saat tidur yang berhubungan dengan menopause mungkin karena adanya terapi obat.

https://sains.kompas.com/read/2018/03/22/193500723/kenapa-kita-berkeringat-saat-tidur-sains-menjelaskan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke