KOMPAS.com -Kapal perang Amerika Serikat yang tenggelam dalam serbuan di Guadalcanal pada era Perang Dunia II ditemukan.
Bangkai kapal bernama USS. Juneau itu ditemukan pada kedalaman 3.962 meter di bawah permukaan laut oleh dermawan sekaligus salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen, dengan kapal penelitian miliknya, Petrel.
Pada 17 Maret 2018, dengan mengoperasikan kapal selam tanpa awak, Allen dan tim berhasil mendeteksi bangkai kapal yang diduga USS Juneau.
Dengan penyelidikan lebih lanjut dan rekaman video, Allen akhirnya memastikan bahwa bangkai kapalyang terdeteksi benar-benar USS Juaneu. Dalam rekaman, kapal perang itu tampak sebagai bongkahan logam besar yang telah ditumbuhi flora laut.
Penemuan kapal ini mengingatkan pada pengorbanan Sullivan bersaudara, terdiri dari George, Frank, Joe, Matt, and Al.
Setelah serangan ke Peaarl Harbor pada 7 Desember 1941, banyak warga Amerika Serikat yang terpantik patriotismenya untuk membela negara. Sullivan bersaudara menyatakan siap perang asalkan diijinkan berada dalam satu kapal perang yang sama.
Mereka akhirnya berangkat. Namun sayang, pada Pertempuran Guadalcanal, kapal perang USS Juneau karam karena serbuan terpedo Jepang.
Sullivan bersaudara dan 687 kru kapal lainnya dinyatakan tewas dalam pertempuran itu. Hanya sekitar 10 persen yang berhasil diselamatkan. Pengorbanan Sullivan bersaudara menginspirasi film berjudul The Sullivan yang diputar 2 tahun setelah tenggelamnya kapal.
"Kisah kru kapal USS Juneau dan keluarga Sullivan menyimbolkan sebuah pengorbanan besar dari generasi bangsa kita," kata Vice Adm. Rich Brown dalam keterangan persnya.
Diberitakan National Geographic, Selasa (20/3/2018), USS Juneau hanya salah satu yang ditemukan Allen. Dengan kapal risetnya, Allen menemukan Lexington ASS 152 meter di lepas pantai Australia, USS Ward di dekat Pearl Harbor dan U.S.S. Indianapolis di Laut Filipina.
Kapal penelitian R/V Petrel milik Allen juga menemukan beberapa puing kapal yang memiliki nilai sejarah tinggi.
https://sains.kompas.com/read/2018/03/21/184137023/75-tahun-setelah-tenggelam-kena-torpedo-jepang-kapal-as-ditemukan