KOMPAS.com - Membuka dan mengupas kacang atau tiram menggunakan alat tentu bukan hal istimewa bagi manusia. Tapi bagaimana jika ini dilakukan oleh monyet?
Itulah yang ditemukan para peneliti pada kehidupan monyet liar jenis Macaca di pulau Piak Nam Yai, Thailand. Para monyet tersebut belajar menggunakan alat untuk membuka kacang dan mengupas tiram.
Hal ini didapati para peneliti saat mengidentifikasi sebuah pemikiran panjang nan langka yang dianggap sebagai trik eksklusif manusia dan simpanse.
Untuk mendapat temuannya tersebut, para ilmuwan dari Inggris dan Thailand mengamati monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) memakan kacang, kelapa sawit, dan sejenis kerang. Dalam pengamatan tersebut, peneliti mendapati bahwa monyet menggunakan batu sebagai 2 tuas untuk membuka makanan mereka.
Sebuah batu besar dengan berat sekitar 2 kilogram, digunakan sebagai palu untuk mengancurkan kulit kacang. Sedangkan satu batu lagi memiliki bentuk yang cukup tajam digunakan seperti pisau untuk membuka tiram.
Sebelum adanya temuan ini, diketahui yang menggunakan alat untuk membuka makanan di alam liar hanyalah simpanse dan monyet capuchin berjenggot. Maka, temuan ini dianggap bisa memberi relevansi luas pada studi primata.
"Ini memberi kontribusi pada peningkatan pemahaman kita bahwa tidak hanya kera dan manusia yang menggunakan alat untuk berabagi tugas," ungkap Profesor Tomos Proffitt, salah satu penulis penelitian ini dikutip dari AFP, Rabu (21/03/2018).
"Kita harus melihat monyet macaques sebagai pemecah masalah yang sangat cerdas, dengan cara yang sama seperti simpanse, monyet capuchin, dan manusia purba," imbuh pria yang menjadi rekan peneliti post-doctoral British Academy di University College London tersebut.
Inovasi "Anak Muda"
Selain itu, temuan yang diterbitkan dalam jurnal Royal Society Open Science tersebut juga menjelaskan bahwa kelapa sawit sebenarnya baru ada di pulau itu beberapa waktu terakhir. Ini berarti bahwa monyet macaca telah belajar menggunakan alat untuk mengakses makanannya dengan sangat cepat.
Itu juga menjadi bukti dari evolusi.
"Apa yang kita lihat adalah bahwa mereka beradaptasi dengan alat batu yang digunakan untuk mengakses sumber makanan lain yang jauh dari pantai," kata Proffitt.
"Dalam banyak kasus penggunaan alat oleh primata, perilaku ini dipelajari oleh primata muda melalui pengamatan bertahun-tahun dan bukan sesuatu yang dikodekan secara genetis," imbuhnya.
Penelitian semacam ini juga pernah dilakukan di Brasil pada 2016 lalu. Saat itu, para peneliti mengamati monyet capuchin berjenggot.
Dalam pengamatannya, monyet-monyet tersebut menciptakan serpihan kasar yang mirip dengan alat pertama yang digunakan manusia purba.
https://sains.kompas.com/read/2018/03/21/130400323/selain-manusia-inovasi-primata-muda-juga-dibuktikan-oleh-monyet-ini