KOMPAS.com — Stasiun luar angkasa milik China, Tiangong-1, saat ini diperkirakan akan melintasi Indonesia dalam waktu dekat. Kabar ini mendapat banyak perhatian dari publik Indonesia.
Salah satu alasannya adalah Tiangong-1 diketahui akan segera jatuh ke Bumi. Pihak Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memperkirakan satelit ini tidak hancur sepenuhnya ketika memasuki atmosfer Bumi.
Sisanya akan bisa jatuh di seluruh daerah di Bumi mulai dari 43 derajat Lintang Utara sampai 43 derajat Lintang Selatan. Area ini termasuk Indonesia.
Selain itu, alasan ketampakan Tiangong-1 menjadi istimewa adalah cara pengamatannya. Satelit seukuran bus tingkat ini akan dengan mudah dilihat mata telanjang.
Meski bisa dilihat mata telanjang, tentunya banyak yang ingin mengabadikannya. Namun, bagaimana caranya?
Marufin Sudibyo, astronom amatir, yang dihubungi Kompas.com, Selasa (20/3/2018), mengatakan, untuk mengabadikan penampakan Tiangong-1 bisa digunakan kamera DSLR atau smartphone.
"Pakai kamera (DSLR) yang di-setting manual. Bisa juga kamera smartphone yang dilengkapi aplikasi fotografi dengan opsi setting manual," ungkap Marufin melalui pesan singkat.
"Atur pada ISO 100 atau 200, gunakan bukaan lensa lebar dan yang terpenting pilih exposure time minimal 1 detik," imbuhnya.
Marufin menambahkan, pada praktiknya (exposure time) 5 detik lebih bagus asal langit belum terlalu terang.
Untuk penggunaan kamera smartphone, Marufin memberi sedikit trik.
"Arahkan smartphone ke titik zenit (titik angkasa persis di atas pengamat) dan jepret pada saat Tiangong-1 melintas," ujarnya.
"Atau bisa juga gunakan tripod dan diarahkan ke azimuth tertentu," sambungnya.
Selain itu, Marufin juga menyarankan penggunaan aplikasi seperti Heavens Above sebagai panduan.
Jadi, siapkah Anda mengabadikan Tiangong-1 yang akan melintas?
https://sains.kompas.com/read/2018/03/20/174400823/segera-lintasi-indonesia-ini-cara-mengabadikan-tiangong-1