Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seperti Manusia, Walrus Pasifik Juga Suka Bersantai

Foto yang diambil di dekat pulau St. Lawrence, lepas pantai Alaska itu berlatar belakang hamparan es dengan dua benda mirip gading keabu-abuan muncul di tengahnya.

Bila kita hanya melihat kiriman foto, mungkin kita akan bingung dan bertanya benda apakah itu.

Helmer menjelaskan itu adalah walrus. "Selamat pagi, terkadang walrus mengaitkan giginya pada es untuk bersantai," tulis Helmer.

Hingga hari ini, kiriman twit itu mendapatkan lebih dari 51.300 penyuka. Mungkin akan muncul pertanyaan, apakah foto tersebut nyata?

Para ahli biologi margasatwa berkata foto ini sangat mungkin terjadi. Ini merupakan cara walrus bersantai di hamparan es sebelum kembali ke dasar laut untuk mencari makanan.

Seorang ahli biologi margasatwa, Anthony Fischbach, dari Survei Geologi AS di Alaska berkata bahwa foto itu adalah seekor walrus jantan yang sedang menancapkan gigi panjangnya di tengah es longgar.

Ia menjelaskan, walrus Pasifik (Odobenus rosmarus divergens) lebih banyak menghabiskan waktu di dasar laut. Namun, bukan berarti mereka tak butuh bersantai sejenak di atas permukaan air laut.

Menurut Fischbach, ada dua tempat yang sering dituju walrus untuk beristirahat, yakni tanah lapang atau hamparan es.

Dibanding hamparan es, walrus lebih suka bersantai dan berjemur di tanah lapang.

Hanya beberapa hal yang membuatnya pindah ke permukaan es untuk bersantai.

Fischbach menjelaskan dalam laporan yang dimuat di Journal of Mammalogy pada 2017, jika cuaca sedang sangat berangin, dingin, atau hujan, mereka baru bersantai di hamparan es. Kondisi ini membuat suhu lebih hangat dibanding di daratan.

“Saat bersantai di permukaan es, mereka akan menancapkan gigi panjangnya yang disebut gigi saber. Cara ini akan membantu walrus beristirahat tanpa takut tenggelam," kata Fishbach dilansir Live Science, Jumat (16/3/2018).

Ia menambahkan, saat walrus benar-benar istirahat mereka akan menggunakan kantong faring untuk membantu tetap mengapung.

Kantung ini terletak di setiap sisi esofagus walrus. Menurut penelitian tahun 1960 yang diterbitkan Arctic Health Research Center, kantung ini bisa menampung 50 liter udara.

"Berdasar pengalaman, saya sudah melihat delapan walrus tertidur di air dan semuanya memiliki kantung yang membesar," ujar peneliti Francis Fay dalam laporannya pada 1960.

Namun, para ahli tidak dapat memastikan walrus di dalam foto sedang tidur atau beristirahat.

Ahli hanya dapat mengatakan walrus naik ke permukaan laut kemungkinan karena pertarungan mencari makan di dalam air.

"Bisa jadi walrus menemukan sebuah lubang dan memperbesarnya, atau membangun lubang dari es dengan giginya sehingga bisa naik ke permukaan es," kata Jack Tseng, paleontolog dan asisten profesor ilmu kesehatan di Jacobs School of Medicine dan Ilmu Biomedis di University of Buffalo, New York.

Walrus bukan satu-satunya hewan yang dikenal bisa menyelam. Aligator juga bisa menempelkan moncongnya pada es.

https://sains.kompas.com/read/2018/03/20/173300223/seperti-manusia-walrus-pasifik-juga-suka-bersantai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke