Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan Energi, Peneliti Sebut 84 Persen Lemak Tubuh Berubah Jadi Udara

KOMPAS.com - Apa yang terjadi pada lemak di tubuh Anda saat berat badan turun? Mungkin Anda berpikir bahwa lemak dalam tubuh akan "terbakar" menjadi energi.

Sayangnya, menurut para ilmuwan di University of New South Wales, Australia, itu sama sekali tidak benar.

Mereka menyebut bahwa saat kehilangan berat badan, lemak diubah menjadi karbon dioksida dan air. Hal ini disampaikan oleh Ruben Meerman dan Profesor Andrew brown dalam tulisannya di The Conversation.

Mereka menyebut bahwa lemak yang berubah menjadi energi merupakan hal yang melanggar hukum hukum kekelan massa.

Untuk mendapat temuannya ini, Meerman dan Brown menyurvei 150 dokter, ahli diet, dan pelatih pribadi untuk mengetahui apa yang terjadi pada lemak seseorang saat kehilangan berat badan.

"Anda mengembuskan karbon dioksida dan air bercampur dalam sirkulasi tubuh Anda sampai itu hilang bersama kencing dan keringat," kata Meerman dan Brown dikutip dari The Independent, Jumat (16/03/2018).

"Jika Anda kehilangan 10 kilogram lemak, justru 8,4 kilogram keluar melalui paru-pari dan sisanya, 1,6 kilogram berubah menjadi air," imbuhnya.

Dengan kata lain, mayoritas karbohidrat dan lemak yang Anda cerna diubah menjadi karbon dioksida dan air. Tapi, di luar makanan, kita sering kali tidak memperhatikan jumlah oksigen yang kita hirup.

Asupan Oksigen

Menurut Meerman dan Brown, jumlah asupan oksigen juga sangat berpengaruh pada berat badan seseorang.

"Apa yang tidak dilaporkan adalah kita menghidup oksigen lebih dari 600 gram, dan angka ini sama pentingnya dengan lingkar pinggang Anda," tulis mereka.

"Jika Anda memasukkan 3,5 kilogram makanan dan air ke dalam tubuh Anda, ditambah 600 gram oksigen, maka total 4,1 kilogram harus keluar kembali, atau Anda akan bertambah gemuk," sambungnya.

Tak Hanya Buang Napas

Meski disebut lemak bisa berkurang dengan buang napas, namun bukan berarti bernapas membuat Anda langsung kurus.

Meerman dan Brown mengingatkan bahwa bernapas lebih dari yang dibutuhkan atau hiperventilasi hanya akan membuat kita pusing, bahkan pingsan.

"Satu-satunya cara Anda secara sadar dapat meningkatkan jumlah karbon dioksida yang dihasilak tubuh adalah dengan menggerakkan otot-otot Anda (berolahraga)," katanya.

"Berjalan-jalan meningkatkan tiga kali limat metabolisme Anda, begitu juga dengan memasak, menyapu, dan menyedot debu," tambahnya.

Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa selama tidur manusia mengembuskan 200 gram karbon dioksida. Jumlah tersebut setara dengan seperempat target harian pengeluaran karbon dioksida manusia.

Dengan pengecualian serat makanan, semua yang Anda konsumsi diserap ke dalam aliran darah dan organ Anda. Itulah sebabnya, meningkatkan jumlah karbon dioksida yang dihasilkan tubuh dengan aktivitas fisik sangat penting.

"Tidak akan kemana-mana sampai Anda menguapkannya," tegas mereka.

https://sains.kompas.com/read/2018/03/19/173500623/bukan-energi-peneliti-sebut-84-persen-lemak-tubuh-berubah-jadi-udara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke