KOMPAS.com - Kembar siam merupakan sebuah kelainan kelahiran dengan tubuh saling menempel satu sama lain. Pada manusia, kembar siam terbilang sangat langka.
Namun, bagaimana jika kembar siam ini ditemukan pada hewan?
Seorang peternak di Florida, AS mendapati ular yang baru saja ditetaskannya adalah ular kambar siam. Hal ini terlihat dari dua kepala yang dimiliki ular jenis boa tersebut.
Jarak antar-kepala ular tersebut hanya beberapa sentimeter saja. Ditambah lagi, kedua kepala tersebut sepertinya mampu memeriksa lingkungan dan menjulurkan lidahnya.
Tak berapa lama, pemilik ular ini membawanya ke Susan Kelleher, dokter hewan yang cukup terkenal di Florida selatan. Selanjutnya, Kelleher merujuk ular ini untuk diperiksa oleh Dr Lauren Thielen, dokter hewan lain.
Thielen pun melakukan x-ray pada tubuh hewan tersebut. Ini mengungkapkan anatomi tubuh ular aneh itu.
Hasil rontgennya pun cukup mengejutkan. Tak seperti hewan berkepala dua lain, yang cenderung berbagi organ dalam, ular tersebut justru memiliki 2 jantung.
"Saya terkejut (ular tersebut) memiliki dua jantung," ungkap Thielen dikutip dari National Geographic, Kamis (15/03/2018).
"Tapi sangat menarik untuk mengerti bahwa ular kembar siam ini benar-benar dua ular dalam satu kulit," imbuhnya.
Tak hanya sampai pada melihat anatomi tubuh ular tersebut, para dokter juga mengecek apakah kedua jantung itu berfungsi. Mereka menggunakan mesin non-invasif yang disebut ultrasound doppler.
Dengan mesin itu, para dokter bisa mendengar detak jantung ular tersebut dan memastikan keduanya memompa darah ke dalam tubuh yang sama. Selain itu, mesin ini juga memungkinkan para dokter melacak aliran darah ular tersebut.
Ular boa ini bukanlah ular pertama yang kembar siam. Sebelumnya, Nat Geo WILD pernah menampilkan ular kepala dua lainnya, yaitu seekor ular susu albino Honduras bernama Medusa.
Uniknya, saat makan, salah satu kepala Medusa hanya mengamati. Ini membuat mereka bisa menelan mangsanya tanpa ada masalah.
Padahal, hewan berkepala dua lainnya akan berebut makanan.
Meski begitu, ular boa berkepala dua yang baru saja menetas itu mungkin juga punya dua saluran pencernaan. Thielen menemukan ini setelah memeriksa batang tenggorokan di masing-masing kepala.
"Jika ada dua sistem pencernaan, maka kita mungkin perlu memberi nutrisi pada 'kedua kepala' ular tersebut," kata Thielen.
Dua saluran pencernaan ini mungkin juga membuat ular tersebut makin sulit bertahan hidup.
"Sebagian besar ular yang lahir seperti ini mati karena... mereka tidak bisa mendapatkan nutrisi yang tepat, mereka berbagi ginjal, atau mereka tidak bisa buang air besar secara normal," ujarnya.
Ular boa sendiri berkembang biak dengan cara melahirkan, bukan telur eksternal. Ini memunculkan kemungkinan bahwa kedua kepala ular tersebut muncul setelah embrio mulai membelah untuk menjadi kembar tapi sayangnya tiba-tiba berhenti.
Proses pembelahan embrio yang tiba-tiba berhenti ini membuatnya menjadi kembar siam. Kejadian ini juga pernah terlihat pada beberapa hewan seperti kucing, hiu, kura-kura, sapi, dan lain sebagainya.
https://sains.kompas.com/read/2018/03/19/113300723/kembar-siam-ular-ini-punya-dua-kepala-dan-jantung-ganda