KOMPAS.com - Para ilmuwan dunia, hingga hari ini terus mengembangkan berbagai prediksi dan skenario tentang datangnya hari kiamat. Salah satu yang menjadi perhatian adalah serangan asteroid yang nantinya akan menabrak dan menghancurkan bumi.
Berbagai perhitungan tentang asteroid ini pun terus dikembangkan. Bahkan, baru-baru ini badan antariksa milik Amerika Serikat, NASA, tengah berencana membuat pesawat nuklir besar untuk meledakkan asteroid yang berada di orbit bumi.
Sekilas rencana NASA tersebut mirip dengan film "Armageddon" yang dirils tahun 1998 lalu.
NASA mengumumkan rencana misi mitigasi asteroid tersebut degan nama Hammer (Hypervelocity Asteroid Mitigation Mission for Emergency Response). Rencananya, badan antariksa AS itu membuat 8 pesawat ruang angkasa yang bisa menangkis batuan antariksa.
Sebelumnya, NASA sempat menyebut bahwa sebenarnya telah terlambat untuk "menyerang" asteroid yang masuk ke dekat orbit bumi. Tarutama untuk membuat program besar di seluruh dunia terkait hal ini.
Tahun lalu, sebuah asteroid berukuran 30 meter bernama 2012TC4 berada dalam jarak 43.780 kilometer dari Anartika. Jarak tersebut disebut para astronom dengan "nyaris dekat".
Sebagai perbandingan, jarak bumi dan bulan sekitar 384.400 kilometer. Dengan kata lain, asteroid yang mendekat ke bumi tahun lalu sudah masuk ke kategori "berbahaya".
Dalam Rencana yang diterbitkan di jurnal Acta Astronoutica tersebut, NASA bersama National Nuclear Security Administration telah menghitung waktu dan muatan yang diperlukan untuk menghancurkan asteorid Bennu yang memiliki luas sekitar 487 meter.
NASA sendiri sebenarnya telah memiliki sebuah pesawat tempur luar angkasa pada rute asteroid tersebut. Pesawat tersebut juga telah mengambil sampel dan memantau asteroid itu sejak ditemukan pada 1999.
Asteroid Bennu merupakan salah satu benda angkasa yang masuk kategori Near Earth Object (NEO). Asteroid ini juga punya potensi risiko menabrak bumi.
Dante Lauretta, seorang profesor ahli ilmu planet di Lunar and Planetary Laboratory, University of Arizona menyebut bahwa dampak tabrakan asteroid ini dengan bumi akan menghasilkan energi yang besar.
"Dampaknya akan melepaskan energi setara dengan 1.450 megaton TNT," kata Lauretta dikutip dari The Telegraph, Kamis (15/03/2018).
"Sebagai perbandingan, bom fisi yang digunakan dalam Perang Dunia II memiliki pelepasan energi sekitar 20 kiloton TNT dan senjata nuklir paling kuat yang pernah diledakkan, the Russian Tsar Bomba, memiliki hasil 50 megaton," imbuhnya.
Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa bumi membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membuat rencana pencegahan. Para ahli juga menghitung, butuh 7,4 tahun dari Hammer selesai dibuat untuk akhirnya pesawat tersebut mencapai dan meledakkan asteroid.
Meski begitu, NASA bukan satu-satunya yang ingin mencegah terjadinya "kiamat" ini. Tim peneliti Rusia dari Rosatom, sebuah perusahaan energi nuklir negara tersebut dan Moscow Institute of Physics and Technology (MIPT) mengumumkan rencana serupa pada minggu lalu.
https://sains.kompas.com/read/2018/03/16/203300723/cegah-kiamat-nasa-bikin-rencana-mirip-film-armageddon