KOMPAS.com - Penyanyi yang menyabet penghargaan piala Oscars dan Tony Awards, Barbra Streisand, diketahui memiliki dua anjing hasil proses kloning. Ini terungkap saat wawancaranya bersama Variety. Dia mengaku telah menghabiskan lebih dari 50.000 dollar AS (sekitar Rp 688 juta) untuk usaha kloning tersebut.
Streisand memiliki tiga jenis anjing Coton de Tulear, dua di antaranya adalah kloningan dari anjingnya yang bernama Samantha. Anjing bernama Samantha ini mati saat usianya 14 tahun pada tahun lalu.
Lantas dari mulut dan perut anjing Samatha, diambil sel-sel untuk dilakukan kloning hingga terlahir anjing bernama Nona Violet dan Nona Scarlett. Violet dan Scarlett punya kepribadian yang beda, kata Streisand dalam wawancara tersebut.
“Saya menunggu mereka bertambah tua hingga saya bisa tahu apakah mereka punya mata coklat dan keseriusan seperti Samantha?” ujarnya seperti yang dilansir dari Nytimes pada Senin (5/3/2018).
Bagi pemilik hewan peliharaan, kisah Streisand di atas tentu sangat menjanjikan. Dengan uang 50.000 dollar AS, Anda bisa mengkloning sahabat terbaik Anda. Namun, Anda perlu tahu seluk beluk kloning terlebih dulu sebelum membuat keputusan.
Penelitian terhadap kloning memiliki sejarah panjang, meskipun keberhasilan teknik ini diawali dengan kelahiran domba bernama Dolly pada tahun 1996.
Sejak saat itu, para peneliti telah sukses mengkloning banyak binatang seperti sapi, rusa, kuda, kelinci, tikus, kucing, dan anjing.
Khusus untuk kloning anjing sendiri, kesuksesan pertama diraih oleh ilmuwan Korea Selatan. Upaya mereka berhasil setelah berjibaku dengan lebih dari 1.000 telur selama tiga tahun. Anjing berjenis Afghan yang dinamai Snuppy berhasil lahir dari proses kloning dari rahim induk pengganti, yakni seekor anjing Labrador kuning.
Sementara itu, pada tahun 2008, perusahaan California yang bekerja sama dengan laboratorium Korea Selatan menawarkan peluang untuk mengkloning lima anjing. Rupanya, tiga anak anjing telah berhasil dilahirkan di Korea Selatan dari lima yang direncanakan.
Kini, kloning anjing adalah bisnis yang menggiurkan. Berdasarkan laporan Bussines Insider dan NPR, Laboratorium Sooam Biotech di Korea mengaku telah berhasil mengkloning lebih dari 600 anjing.
Dengan uang 100.000 dollar AS, perusahaan ini mengklaim sanggup mengkloning anjing apapun, tidak ada syarat umur, ukuran, atau jenisnya.
Pertanyaannya, seberapa mirip mereka dengan anjing yang menjadi sumber kloning?
Sooam berkata bahwa anjing yang dikloning memiliki kemiripan perilaku dengan anjing yang dijadikan sumber kloningm meskipun lingkungan turut membentuk perilaku dan kepribadian anjing tersebut.
“Kucing dan anjing hasil kloning punya gen yang sama dengan hewan pendonor. Lalu akan ada kemiripan yang nyaris persis dengan donor. Ini bisa disebut sebagai kembar identik yang lahir tidak berbarengan,” tulis ViaGen Pets, perusahaan kloning hewan berbasis di Texas pada laman situsnya.
Namun, kloning bukan tanpa risiko.
Seperti yang dijelaskan di atas, kloning adalah upaya mengambil sampel genetik dari hewan untuk diinjeksikan ke sel telur dan menjadi embrio. Embrio ini kemudian ditanam ke rahim induk pengganti untuk berkembang hingga menjadi individu makhluk hidup baru yang akan dilahirkan.
Dalam proses mengambil inti DNA, anjing pendonor harus dioperasi. Lalu, operasi juga harus dilakukan pada anjing induk pengganti untuk menanam telur bakal embrio.
Sooam pun mengakui bahwa ada potensi keguguran karena persentase proses kloning baru di angka 33 sampai 40 persen.
Jadi, masih tertarikah Anda untuk mengoperasi anjing kesayangan?
https://sains.kompas.com/read/2018/03/13/120700723/mengenal-seluk-beluk-kloning-anjing-lewat-barbra-streisand