Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Musik Memotivasi Orang untuk Giat Olahraga, Apa Alasannya?

KOMPAS.com — Pernahkah Anda merasa malas atau berat untuk melakukan olahraga? Jika ya, mungkin Anda perlu memutar musik saat berolahraga.

Berolahraga sambil mendengarkan musik memang sering dilakukan banyak orang. Selain itu, cara ini ternyata juga bisa meningkatkan toleransi kita terhadap olahraga yang intens.

Dalam sebuah penelitian di Texas Tech University, para peneliti menemukan bahwa orang yang mendengarkan musik selama tes tekanan jantung mampu mengeluarkan keringat hampir semenit lebih lama dibandingkan yang tidak mendengarkan.

Temuan ini kemudian dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American College of Cardiology di Orlando. Para peneliti mengungkapkan, temuan mereka menempatkan banyak data asli di balik musik yang baik untuk olahraga.

"Setidaknya, dalam skala kecil, penelitian ini memberikan beberapa bukti bahwa musik dapat menjadi alat tambahan untuk memotivasi seseorang berolahraga lebih banyak, yang sangat baik untuk kesehatan jantung," ungkap Dr Waseem Shami, penulis utama penelitian ini dilansir dari Time, Selasa (6/3/2018).

Untuk mendapat temuan ini, Dr Shami dan koleganya merekrut 127 peserta. Masing-masing peserta kemudian dijadwalkan menjalani tes treadmill electrocardiogram (ECG) secara rutin.

Tes ini digunakan untuk mengukur bagaimana jantung merespons olahraga yang semakin berat. Dalam kasus ini, kecepatan dan kemiringan treadmill bertambah setiap 3 menit.

Selanjutnya, separuh dari jumlah peserta dipilih secara acak untuk mendengarkan musik bergaya Latin, bertempo cepat selama waktu menggunakan treadmill. Sedang separuh lainnya berolahraga dalam sunyi atau tidak mendengarkan musik apa pun.

Sebagai catatan, kedua kelompok peserta memakai telepon seluler. Ini dilakukan untuk mencegah peneliti mengetahui peserta berada dikelompok mana.

Ketika menganalisis hasilnya, para peneliti menemukan bahwa orang yang mendengarkan musik mampu berjalan di atas treadmill selama 8 menit 26 detik. Sementara orang yang tidak mendengarkan musik hanya mencatat waktu 7 menit 35 detik.

"Setelah 6 menit, Anda merasa seperti berlari mendaki gunung, bahkan bisa terus melakukannya selama 50 detik lebih lama sangat berarti," kata Dr Shami, yang juga rekan peneliti di Texas Tech University Health Sciences tersebut.

Penelitian ini bukanlah yang pertama untuk membuktikan bahwa irama yang bagus dan nada yang mudah diingat bisa meningkatkan kinerja atletik. Beberapa penelitian lain juga menunjukkan orang lebih menikmati dan berolahraga lebih banyak saat dipasangkan dengan ritme dan melodi.

Tak hanya dampak baik, sebuah penelitian lain juga mencatat risiko mendengarkan musik sambil berolahraga.

Penelitian pada 2017 menemukan bahwa pengalih perhatian berupa suara bisa memengaruhi biomekanik tubuh. Selain itu, mendengarkan musik saat berolahraga juga mungkin meningkatkan risiko cedera.

Meski demikian, para peneliti di penelitian pertama percaya bahwa temuannya dapat diterapkan pada orang di lingkungan lain yang melibatkan olahraga berat. Mereka juga percaya temuan ini bia membantu memotivasi orang untuk mendapatkan jumlah aktivitas fisik yang dibutuhkan.

https://sains.kompas.com/read/2018/03/07/190900223/musik-memotivasi-orang-untuk-giat-olahraga-apa-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke