Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meresahkan Warga, Seekor Harimau Dibunuh dan Jadi Tontonan

KOMPAS.com - Seekor harimau yang diduga selama ini sering berkeliaran di Desa Hatupangan, Kecamatan Batang Natal, Mandailing Natal, Sumatera Utara dikabarkan telah dibunuh oleh warga setempat, Minggu (4/3/2018) pagi.

Warga setempat menyebarluaskan foto-foto mayat harimau mati yang digantung dan jadi tontonan orang banyak.

Tampak di foto-foto itu, usus harimau telah terburai.

Belum diketahui bagaimana kronologi warga bisa menemukan harimau ini.

"Terimakasih BKSDA Madina, Dinas Kehutanan dan TNBG Madina atas kemampuan kalian Harimau Sumatera ini akhirnya terbunuh. Mudah2an tidak ada pihak manapun yang menuntut atas kejadian ini, terutama pihak yang menandatangani surat dibawah ini," tulis Magapress Madina II.

Selain foto harimau mati, beredar juga foto selembar surat bermaterai yang ditandatangani staf dan petinggi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara di Madina yang menyatakan bahwa mereka tidak akan mempermasalahkan jika warga membunuh harimau yang meresahkan mereka selama sebulan terakhir.

Kemunculan harimau di perkampungan Desa Hatupangan, Kecamatan Batang Natal, Mandailing Natal, Sumatera Utara meresahkan warga. Apalagi, sempat ditemukan jejak harimau berjarak 300 meter dari sekolah di perkampungan.

"Anggota saya sudah seminggu belakangan ini berada di lokasi melakukan pemantauan. Jadi, anggota sudah berupaya menghalau harimau itu masuk ke perkampungan," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, Hotmauli Sianturi, Jumat (2/3/2018) lalu.

Menurutnya, petugas di lapangan telah berusaha menghalau harimau dengan menimbulkan bunyi-bunyian keras agar harimau kembali ke dalam hutan. Mereka juga telah mengedukasi masyarakat untuk tidak menembak mati harimau itu.

"Kami imbau masyarakat tidak pergi ke dalam hutan sendirian. Kalau memang sudah masuk ke pemukiman, harus pasang kandang perangkap," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang BBKSDA Wilayah III Padangsidimpuan, Gunawan Alza mengatakan memang pihaknya beberapa kali menemukan jejak harimau dekat perkampungan. Mereka pun sudah berupaya keras untuk menghalau hewan karnivora itu masuk ke pemukiman.

"Masyarakat maunya harimau itu ditembak mati. Namun kami sendiri berharap harimau itu bisa dievakuasi dengan cara dibius atau dipasang perangkap," katanya, Jumat lalu.

Gunawan menjelaskan, pihaknya bersama petugas Balai Konservasi Batang Gadis, Bobby sempat memasang tujuh kamera trap untuk merekam kondisi harimau. Namun, kata dia, sejauh ini harimau itu belum terekam.

"Dari jejak yang kami lihat, sepertinya harimau ini sakit. Karena ada jejak seperti terseret-seret. Namun, untuk memastikan itu kita kan harus lihat langsung," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sering Meneror Warga, Harimau Sumatera Itu Dibunuh Lalu Jadi Tontonan Warga

https://sains.kompas.com/read/2018/03/04/191511223/meresahkan-warga-seekor-harimau-dibunuh-dan-jadi-tontonan

Terkini Lainnya

Fenomena Unik: Tonggeret Mulai Menyanyi Saat Cahaya Fajar Muncul
Fenomena Unik: Tonggeret Mulai Menyanyi Saat Cahaya Fajar Muncul
Oh Begitu
Lubang Hitam Tertua Ditemukan, Ukurannya 300 Juta Kali Matahari
Lubang Hitam Tertua Ditemukan, Ukurannya 300 Juta Kali Matahari
Fenomena
Hari Kucing Sedunia: Bahaya Melepas Kucing Menjadi Liar
Hari Kucing Sedunia: Bahaya Melepas Kucing Menjadi Liar
Oh Begitu
Ubi Bikin Kentut? Ini Penjelasan Ilmiahnya dan Siapa Saja yang Perlu Waspada
Ubi Bikin Kentut? Ini Penjelasan Ilmiahnya dan Siapa Saja yang Perlu Waspada
Oh Begitu
Bentuk Kepala Anjing Ternyata Memengaruhi Kepribadiannya
Bentuk Kepala Anjing Ternyata Memengaruhi Kepribadiannya
Oh Begitu
Jejak Tsunami Raksasa di Selatan Jawa: Potensi Ancaman di Masa Depan
Jejak Tsunami Raksasa di Selatan Jawa: Potensi Ancaman di Masa Depan
Fenomena
Mengapa Pria Lebih Cepat Berlari Dibanding Perempuan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mengapa Pria Lebih Cepat Berlari Dibanding Perempuan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Misteri Jejak “Hobbit” Purba di Sulawesi: Siapa Pembuat Alat Batu Berusia 1,4 Juta Tahun?
Misteri Jejak “Hobbit” Purba di Sulawesi: Siapa Pembuat Alat Batu Berusia 1,4 Juta Tahun?
Kita
Manfaat Peluk Pohon dalam Forest Bathing: Redakan Stres dan Pulihkan Jiwa
Manfaat Peluk Pohon dalam Forest Bathing: Redakan Stres dan Pulihkan Jiwa
Kita
Bersepeda Pangkas Risiko Kanker dan Penyakit Jantung hingga 50 Persen
Bersepeda Pangkas Risiko Kanker dan Penyakit Jantung hingga 50 Persen
Kita
Susu Kecoa, Superfood Masa Depan yang Mengalahkan Susu Sapi?
Susu Kecoa, Superfood Masa Depan yang Mengalahkan Susu Sapi?
Fenomena
Aroma Surga dari Tanah Tandus: Mengapa Kemenyan dan Mawar Lebih Wangi di Lingkungan Ekstrem?
Aroma Surga dari Tanah Tandus: Mengapa Kemenyan dan Mawar Lebih Wangi di Lingkungan Ekstrem?
Fenomena
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Oh Begitu
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Fenomena
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke