KOMPAS.com - Kesalahan diagnosis dokter adalah sebuah mimpi buruk bagi siapa saja. Hal ini sering kali membuat beberapa orang tidak segera mendapat penanganan yang tepat.
Seperti yang dialami oleh remaja bernama Hunter Brady di Florida, AS.
Menurut laporan ABC Action News, Selasa (27/02/2018), mulanya Hunter merasa lemas dan sesak napas. Gejala ini membuat dokter anak yang menanganinya mendiagnosis bahwa Hunter terserang flu musiman.
Flu belakangan memang mewabah di negara tersebut.
Sayangnya, setelah beberapa minggu, HUnter tak kunjung sembuh. Malah dia dilarikan ke unit gawat darurat karena kesulitan bernapas.
"Kami tidak sadar pada saat paru-paru kanannya tidak berfungsi dan paru-paru kirinya hanya berfungsi 70 persen, dia mengalami kesulitan pernapas," kata Cheryl Brady, ibu Hunter dikutip dari Washington Post, Rabu (28/02/2018).
Ternyata, setelah menjalan serangkaian tes, remaja laki-laki ini didiagnosis menderita kanker limfoma Hodgkin stadium 4b.
Kanker ini mengharuskannya melakukan sejumlah operasi untuk "menguras" cairan di jantung dan paru-parunya. Selain itu transfusi darah dan biopsi sumsum tulang belakang juga dilakukan pada Hunter.
"Saya memiliki tabung di dada, dan mereka mengeluarkan semua cairan dari sana," ujar Hunter.
"Saya merasa jauh lebih baik sekarang," imbuhnya.
Mengenal Gejala
Apa yang terjadi pada Hunter menjadikan kita untuk lebih waspada terhadap gejala penyakit yang terlihat. Untuk itu, mengenal gejala dari kedua penyakit ini lebih baik dilakukan.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala flu biasanya meliputi demam, batuk, sakit tenggorokan, hidung berair atau tersumbat, otot atau badan terasa sakit, sakit kepala, kelelahan, dan kadang disertai muntah atau diare.
Sedangkan menurut American Cancer Society, gejala paling umum dari kanker limfoma adalah kelenjar getak bening yang membengkak. Hal ini akan terlihat seperti benjolan di bawah kulit.
Selain itu, pasien dengan kanker limfoma tipe B juga mengalami penurunan berat badan, demam, dan berkeringat di malam hari. Organisasi ini juga menyebut kanker limfoma bisa dengan mudah menyebar secara luas ke dalam setidaknya salah satu organ di luar sistem getah bening serperti paru-paru, hati, dan lainnya.
"Biasaya ini berarti bahwa kanker limfoma sudah lebih berkembang, dan perawatan yang lebih intensif direkomendasikan," kara organisasi kanker tersebut.
Saat sudah meyebar, kanker limfoma lebih mirip dengan gejala penyakit lain. Ini memungkinkan apa yang dialami Hunter, kesalahan diagnosis.
https://sains.kompas.com/read/2018/03/04/090700223/dikira-gejala-flu-remaja-di-florida-ternyata-idap-kanker-limfoma