KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal dengan squishy? Mainan yang digemari oleh anak-anak ini dimainkan dengan cara meremasnya.
Uniknya, ketika diremas, squishy akan kembali ke bentuk semula. Mainan ini juga diklaim sebagai salah satu cara untuk melepas stres.
Salah satu bahan utama pembuatan squishy adalah memory foam. Bahan yang lazim kita temui sebagai kasur.
Kasur memory foam ini juga cukup populer karena oleh banyak ahli diklaim bisa meningkatkan kualitas tidur.
Namun, tahukah Anda ternyata bahan yang lazim digunakan untuk kasur dan squishy ini ternyata awalnya diciptakan oleh badan antariksa Amerika Serikat (NASA)?
Ya, memory foam ini dikembangkan di bawah kontrak Ames Research Center milik NASA pada 1966. Pembuatan memory foam ini sendiri ditujukan untuk meningkatkan keamanan bantalan pesawat ruang angkasa.
Dua orang ilmuwan bernama Chiharu Kubokawa dan Charles A. Yost merupakan orang dibalik penemuan ini.
Mereka kemudian menemukan cara untuk menyerap beberapa tekanan dari gravitasi yang ditemukan pada astronot yang meluncur ke ruang angkasa. Untuk itu, mereka perlu membuat sebuah busa yang berat dan sensitif terhadap suhu dengan struktur sel terbuka.
Dengan kata lain, busa ini ditujukan sebagai shock absorber atau penahan guncangan yang lengkap.
Fitur unik lainnya dari memory foam ini adalah gerakan pegasnya yang lambat, berbeda dengan busa lainnya. Fitur inilah yang membuat memory foam awalnya disebut dengan “slow spring back foam”.
Namun, Yost menyebutnya dengan "busa suhu" karena memory foam memang bekerja karena sensitifitasnya terhadap suhu dan tekanan.
Setelah mengembangkan busa ajaib ini, NASA kemudian memperkenalkannya kepada publik. Hal ini dilakukan NASA pada awal 1980-an.
Busa ajaib ini digunakan untuk berbagai keperluan. Mulai dari peralatan medis seperti bantalan meja sinar X hingga peralatan olahraga seperti helm atlet.
Kegunaan memory foam tidak berhenti di situ saja. Pada 1991, sebuah perusahaan bernama Fagerdala World Foam mulai menggarahkannya untuk keperluan tidur seperti kasur dan bantal.
Penelitian awal menunjukkan bahan ini sebagai kasur terbukti sangat membantu beberapa kasus medis. Misalnya, kasus medis di mana pasien tidak diperbolehkan bergerak atau bed rest.
Memory foam tidak menurunkan sirkulasi tubuh secara drastis seperti kasur keras. Sebaliknya, busa ajaib ini meningkatkan sirkulasi dan membantu pasien merasa nyaman.
Selain kasur, kini memory foam lazim digunakan sebagai squishy. Penggunaan bahan ini karena fitur unik pegas yang lambat untuk kembali ke bentuk semula.
Tentu saja, perkembangan memory foam tak hanya sampai di sini. Para ilmuwan dan industri terus memanfaatkan busa yang mulanya dibuat NASA ini.
https://sains.kompas.com/read/2018/03/01/203300823/penemuan-yang-mengubah-dunia--memory-foam-dari-nasa-ke-kasur-kita