Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BRI Pasang Mesin ATM di Dasar Laut Pahawang, Ini Kata Peneliti LIPI

KOMPAS.com - Dasar laut Pulau Pahawang, Lampung, merupakan lokasi wisata laut yang digemari wisatawan. Selain jernih, laut di daerah ini juga memiliki kekayaan biota laut, seperti terumbu karang.

Namun, kini keindahannya dirusak oleh tiga mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik Bank BRI.

Keberadaan tiga mesin ATM tersebut sangat disayangkan oleh sejumlah kalangan, termasuk Muhammad Reza Cordova, peneliti dari Pusat Penelitian Oseonografi LIPI. Dirinya menganggap keberadaan mesin ATM tersebut berpotensi merusak terumbu karang dan ekosistem laut. 

"Material ATM-nya kan dari besi dan plastik keras, bisa saja nanti hancur pelan-pelan dan menjadi sumber mikroplastik. Jadi, itu sampah. Dampaknya memang tidak bisa dilihat sekarang," kata Reza kepada Kompas.com, Rabu (28/2/2018).

Reza menyarankan untuk memindahkan mesin ATM tersebut ke wilayah pantai dan menggantinya dengan taman koral dasar laut agar membantu melestarikan terumbu karang.

"Daripada mesin ATM, lebih baik membuat taman koral atau tranplantasi terumbu karang, asalkan ada pengawasan dan pemeliharaan yang ketat dari pengelola agar pengunjung tidak merusak terumbu karang," tambahnya.

Reza menjelaskan, potensi wisata dasar laut di Pulau Pahawang sangat besar karena bisa untuk snorkeling hingga menyelam.

"Saya ke sana tahun 2016 dan sangat indah. Sayang sekali apabila tidak dijaga bersama-sama. Pengunjung yang membuang sampah sembarangan juga masih terlihat," katanya.   

Sebagai informasi, tiga mesin ATM tersebut dipasang pada tanggal 22 Februari 2018 dan masuk rekor MURI sebagai mesin ATM pertama di bawah laut.

Dilansir dari Tribun Medan, Rabu (28/2/2018), pihak BRI setempat beralasan bahwa pemasangan mesin ATM tersebut merupakan bagian dari program CSR (Corporate Social Responsbility) dan bertujuan untuk mendongrak pariwisata di Pulau Pahawang.

https://sains.kompas.com/read/2018/02/28/200800923/bri-pasang-mesin-atm-di-dasar-laut-pahawang-ini-kata-peneliti-lipi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke