Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebun Raya Indonesia Tonjolkan Tanaman Obat dan Lokal

Hal ini dikemukakan Joko Ridho Witono, Peneliti Utama Bidang Botani, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI, dalam acara diskusi yang dihelat Yayasan Kebun Raya Indonesia dan Harian Kompas pada Selasa (27/2/2018) di Jakarta.

“Berdasarkan kajian LIPI, kami harap setidaknya 47 kebun raya itu merepresentasikan ekoregion Indonesia. Misalnya kalau kita lihat, di Indonesia timur ini masih minim. Padahal keanekaragaman di sana tinggi tapi belum diperhatikan,” ujar Joko.

Hingga Februari 2018, Indonesia telah memiliki 37 kebun raya. Diantara jumlah tersebut, sebanyak 30 kebun raya dikelola pemerintah. Lalu 5 kebun raya dimiliki LIPI. Sedangkan 2 kebun raya dipegang universitas. Menurut Joko, jumlah tersebut akan terus ditambah hingga keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia bisa terwakili lewat kehadiran kebun raya.

“Kami tidak akan berhenti misal udah ada 37 kebun raya. Kalau bisa sampai 50 atau 100 kebun raya kan luar biasa. Mengingat keanekaragaman hayati di Indonesia itu kan beragam,” ujarnya.

LIPI akan membantu pemerintah daerah yang ingin mempunyai kebun raya. Menurut Joko, satu kebun raya dengan kebun raya yang lain harus menampilkan keunikan tumbuhan lokal sebagai pembeda.

Ini juga bertujuan sebagai upaya konservasi tanaman endemik daerah tersebut. Keberadaan kebun raya juga selaras dengan usaha dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutananan dalam menggalakkan konservasi insitu.

“Sebagian rancangan rencana kebun raya juga akan menambahkan tanaman obat sebagai koleksi tematik tumbuhannya. Di Jembrana dan Gianyar sudah ada perbanyakannya. Sejauh ini yang belum ada kebun raya mangrove. Ini bisa untuk konservasi pesisir di Palembang dan Kalimantan,” ujar Joko.

Diungkapkan Joko, tanaman yang ada di kebun raya  Indonesia telah ditata menurut jenisnya. Ada yang dikelompokkan berdasarkan asal tanaman tersebut, taksonomi tanaman, atau tema-tema tertentu.

Ini juga merupakan cara untuk menjawab tantangan zaman. Pasalnya, masyarakat selama ini menganggap kebun raya identik dengan sesuatu yang tua dan tidak tersusun secara rapi.

“Kebun raya tidak hanya bicara dimensi ekologi, ada ekonomi dan sosial budaya. Ada usaha konservasi dan domestikasi. Ada juga usaha memanfaatkan teknologi untuk menggaet masyarakat,” tandasnya.

https://sains.kompas.com/read/2018/02/28/122842223/kebun-raya-indonesia-tonjolkan-tanaman-obat-dan-lokal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke