Mereka adalah astronot Mark Vande Hei (51) dan Joe Acaba (50) dari NASA dan Komandan Alexander Misurkin dari Roscosmos, badan pemerintah Rusia yang bertanggung jawab atas program ilmu antariksa.
Ketiganya merupakan bagian dari ekspedisi 54 yang telah melakukan penelitian dan spacewalk (kegiatan di luar pesawat ruang angkasa) di orbit rendah bumi selama 168 hari sejak September 2017.
Dilansir dari laman resmi NASA, ikhtisar ekspedisi meliputi penelitian pembuatan filamen serat optik dalam gayaberat mikro, meningkatkan keakuratan biosensor glukose implan, dan mengukur masukan energi Matahari ke Bumi.
Dengan kondisi yang dipenuhi salju dan hujan, awalnya pengendali penerbangan khawatir hal ini akan menghambat pendaratan, namun NASA meyakinkan cuaca tidak seburuk yang dikhawatirkan.
Dilansir My Journal Courier, ketika ketiganya turun dari kapsul Soyuz, mereka langsung melambaikan tangan lalu mengepalkan tangan ke udara dan duduk di kursi yang disiapkan.
Tim medis pun segera membungkus ketiganya dengan selimut tebal dan memeriksa denyut nadi untuk memastikan semua baik-baik saja.
NASA berencana untuk mempercepat Acaba dan Vanda Hei kembali ke Houston, Texas, di mana pusat pelatihan astronot NASA dan kontrol penerbangan roket berada. Sementara itu, Misurkin akan segera menuju markas kosmonot yang ada di Star City, Rusia.
Rencananya, pada 21 Maret nanti enam awak akan berangkat ke stasiun luar angkasa dari Kazakhstan. Mereka akan bergabung dengan anggota ekspedisi lain untuk melanjutkan misi.
Mereka adalah Komandan Anton Shkaplerov dari Roscosmos, Scott Wendle dari NASA, Norishige Kanai dari Japan Aerospace Exploration Agency, Astronot Ricky Arnold dan Drew Feustel dari NASA, serta Oleg Artemyev dari Roscosmos.
https://sains.kompas.com/read/2018/02/28/121800823/hampir-6-bulan-tinggal-di-luar-angkasa-3-astronot-pulang-kampung