Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pikir Lagi Sebelum Beli Antibiotik Tanpa Resep Dokter, Akibatnya Fatal

Hal ini diungkapkan Dettie Yuliati dari Direktur Pelayanan Kefarmasian, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam acara simposium nasional bertajuk “More Protection, Less Microbial” di Jakarta pada Selasa (27/2/2018).

“Pada tahun 2050, kasus antimicrobial retension (AMR) ini bisa menyebabkan kematian hingga 10 juta jiwa per tahun,” ujarnya.

Bagaimana caranya agar terhindar dari resistensi antibiotik?

Dettie menyebut, ketika ingin membeli obat antibiotik, masyarakat harus mengingat jargon 5 T.

Langkah 5 T tersebut yakni tidak membeli antibiotik sendiri. Selanjutnya tidak menggunakan antibiotik untuk selain infeksi bakteri. Lalu, tidak menyimpan antibiotik di rumah. Masyarakat diminta tidak memberi antibiotik sisa kepada orang lain. Kemudian, pasien perlu tanyakan pada apoteker kejelasan informasi obat.

“Antibiotik hanya untuk penyakit karena infeksi bakteri, bukan virus. Lalu, jangan bagi antibiotik ke orang lain karena kondisi tiap orang berbeda-beda,” ujarnya.

Dikatakan Dettie, pembelian antibiotik harus disertai resep dokter. Pasalnya, seseorang belum diketahui diagnosis penyakit yang diidapnya. Dikhawatirkan, dosis obat yang diberikan berlebihan dan malah memicu kekebalan bakteri sehingga penyakit tidak terobati.

Pihak apoteker pun harus berani menolak masyarakat yang menebus antibiotik tanpa anjuran dari dokter.

https://sains.kompas.com/read/2018/02/28/113740123/pikir-lagi-sebelum-beli-antibiotik-tanpa-resep-dokter-akibatnya-fatal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke