Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Serangan Jantung pada Wanita Sering Tak Terdeteksi?

KOMPAS.com — Serangan jantung bisa terjadi pada siapa saja. Baik pria maupun wanita, semuanya, berisiko terkena penyakit ini.

Meski bisa menyerang semua orang, ternyata serangan jantung pada wanita sering tidak terdeteksi oleh dokter.

Dalam sebuah penelitian terbaru ditemukan hampir 30 persen wanita yang mengalami serangan jantung sebelumnya pernah mencari perawatan medis untuk gejala awal. Sayangnya, lebih dari separuh dokter tidak menganggap penyakit mereka berkaitan dengan jantung.

Menurut makalah yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation, hal ini mungkin berkaitan dengan banyaknya gejala serangan jantung yang dialami wanita.

Ya, serangan jantung pada wanita umumnya tidak melulu ditandai dengan nyeri dada seperti yang terlihat pada pria.

Untuk mendapatkan temuannya ini, para peneliti dari Yale School of Public Health, AS, mewawancarai hampir 3.000 pasien serangan jantung yang berusia di bawah 55 tahun. Sekitar 66 persen dari peserta adalah wanita.

Para peserta diberi pertanyaan terkait dengan gejala yang mereka alami saat mencari perawatan medis.

Hasilnya, ada beberapa perbedaan utama gejala serangan jantung antara jenis kelamin.

Gejala Lain

Hampir 90 persen peserta mengalami nyeri dada, sesak, atau tekanan.

Meski demikian, wanita lebih mungkin dibanding pria mengalami gejala yang tampaknya tidak berkaitan dengan jantung. Beberapa gejala yang sering dialami wanita antara  lain gangguan pencernaan, sakit perut, sesak napas, rasa sakit di rahang, leher, atau bahu.

Diwartakan dalam Time, Rabu (21/2/2018), para peneliti menemukan bahwa hampir 62 persen wanita memiliki tiga atau lebih gejala dibandingkan dengan hampir 55 persen pria.

Sering kali, kumpulan gejala inilah yang mengalihkan perhatian dokter dari apa yang sebenarnya terjadi. Ini juga yang mungkin membuat apa yang dialami oleh wanita sering disalahartikan sebelum penyakit mereka benar-benar parah.

Selain itu, faktor lain yang membuat wanita sering terlambat mendapat penanganan dalam penyakit jantung adalah mereka cenderung enggan segera memeriksakan diri.

Temuan ini menyebut bahwa wanita rata-rata membutuhkan waktu 3,2 jam setelah mengalami gejala serius untuk memeriksakan diri. Sementara pria hanya membutuhkan waktu 2,4 jam setelah gejala untuk memeriksakan diri.

Temuan ini menggarisbawahi betapa pentingnya bagi kita untuk mengenali gejala serangan jantung selain nyeri dada. Para peneliti berharap, mengetahui tanda peringatan ini bisa membuat orang-orang mendapat perawatan lebih cepat.

https://sains.kompas.com/read/2018/02/27/183600023/mengapa-serangan-jantung-pada-wanita-sering-tak-terdeteksi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke