Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masih Hamil tetapi ASI Sudah Mengalir, Bahayakah?

KOMPAS.com -- Dalam beberapa kasus, ada perempuan yang masih hamil, tetapi sudah mengeluarkan Air Susu Ibu (ASI). Jika hal ini menimpa Anda, tidak usah panik.

Ameetha Drupadi, konselor laktasi yang praktik di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta, berkata bahwa hal ini bisa saja terjadi dan masih kategori normal. Pasalnya, sejak kehamilan memasuki usia 28 minggu, kelenjar susu memang telah aktif memproduksi ASI.

"Kelenjar susu akan membesar. Namun di beberapa orang yang kelebihan kelenjar susu, akan mengalir cairan bening dari payudara," katanya ditemui dalam acara peringatan Orami yang kelima tahun pada Rabu (21/2/2018) di Jakarta.

Ameetha melanjutkan, cairan yang dikeluarkan merupakan kelenjar bukan colostrum. ASI tetap akan mengalir pada hari pertama bayi lahir. Dengan demikian, ibu hamil tetap bisa melakukan inisiasi menyusui dini seusai melahirkan.

Para ibu juga dilarang untuk memijat area payudara karena dikhawatirkan akan timbul kontraksi. Saran Ameetha, payudara jangan diperah, cukup dengan kompres air panas.

"Keluarnya cairan mirip ASI itu bukan tanda kalau ibu nantinya akan memproduksi banyak ASI seusai melahirkan" sambungnya. 

Kapasitas produksi ASI, kata Ameetha, ditentukan oleh kebutuhan nutrisi bayi. Semakin banyak ASI yang dihisap bayi, kian bertambah pula ASI yang dihasilkan.

Selain itu, Ameetha menyarankan penguatan ikatan antara ibu dan anak dengan menyusui secara langsung. "Skin to skin akan mendorong keluarnya ASI dan kolostrum," ujarnya

https://sains.kompas.com/read/2018/02/22/190600523/masih-hamil-tetapi-asi-sudah-mengalir-bahayakah-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke