Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Caranya agar Bisa Vaksinasi jika Anda Hipersensitif?

Itu dikatakan Novilia Sjafri Bachtian, Kepala Divisi Surveilan dan Uji Klinis Biofarma dalam acara Media Gathering yang digelar Biofarma di Cirebon pada Rabu (7/2/2018).

“Untuk reaksi alergi berat, di badan tidak terlihat dan tidak dapat diukur kenampakannya seusai divaksin,” ujar Novilia.

Novilia menyarankan petugas kesehatan dan pasien melacak bersama riwayat anamnesa

Informasi penyakit apa saja yang pernah diderita pasien bisa membantu memberi gambaran bagaimana vaksin kelak diberikan.

Riwayat pemberian vaksin pun perlu diketahui.

Sebelum vaksin, pasien bisa menghindari makanan dan minuman yang menimbulkan alergi pada tubuhnya.

“Selanjutnya, vaksin tetap diberikan dan disiapkan obat-obatan alergi berat,”kata Novilia.

Vaksin yang paling besar memicu reaksi adalah vaksin BCG.

Vaksin untuk mencegah penyakit Tubercolosis ini akan berdampak pada timbulnya luka di tubuh.

Persentase reaksi vaksin ini sebesar 90 hingga 95 persen untuk reaksi lokal. Reaksi alergi yang muncul seusai divaksin tergolong Kejadian Ikut Paska Imuniasi (KIPI) ringan.

Jadi, punya alergi bukan berarti tak divaksin. Langkah yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi dan mencegah agar alergi tidak muncul.

https://sains.kompas.com/read/2018/02/08/123051023/bagaimana-caranya-agar-bisa-vaksinasi-jika-anda-hipersensitif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke