KOMPAS.com - Kemampuan otak manusia terus berkembang, tak hanya pada periode emas.
Salah satu media yang dapat merangsang perkembangan otak secara optimal adalah dengan permainan.
CIRES Education & Outreach, Colorado, telah membuktikan permainan yang berbasis konstruksi seperti lego atau video game yang melibatkan tes penalaran spasial seperti memutar benda secara visual dapat mengasah kemampuan spasial yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Ini adalah modal penting dalam dunia sains dan teknik.
Menariknya, temuan terbaru ini menunjukkan bahwa perbedaan gender dalam keterampilan spasial akan hilang bila di masa kecil anak melakukan pola permainan tersebut.
"Otak manusia mudah dibentuk dan dilatih. Dengan memberi pelatihan spasial pada anak-anak K-12 (pendidikan dasar 12 tahun plus TK) lewat permainan berbasis spasial maka dapat membantu mengembangkan keterampilan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika," kata Anne Gold, penulis utama dan direktur CIRES Education & Outreach, dilansir dari Science Daily, Senin (5/2/2018).
Dalam penelitian yang terbit di Geosphere, Senin (5/2/2018), peneliti melakukan survei terhadap ratusan mahasiswa dan menemukan perbedaan mencolok dalam keterampilan spasial. Padahal kebanyakan ahli geologi lebih membutuhkan keterampilan spasial yang kuat untuk sukses di bidangnya.
Gold berkata semua responden tamat SMA. Dia berpikir, jika keterampilan spesial diajarkan di sekolah dasar, maka dia dan timnya tidak akan menemukan perbedaan keterampilan yang mencolok pada mahasiswa.
"Sesuatu pasti terjadi lebih awal di masa anak-anak atau di luar sekolah, sehingga membuat kemampuan spasial lebih baik," jelas Gold.
Peneliti kemudian memberikan tes terhadap 345 mahasiswa yang mengharuskan mereka memutar bentuk kabur dengan memvisualisasikan penampang ojek.
Peneliti juga mengamati faktor yang memengaruhi nilai keterampilan spasial seperti jurusan, pola bermain masa kecil, jumlah kursus sains yang diambil, dan jenis kelamin.
Rupanya, pola bermain di masa kecil memiliki pengaruh paling besar.
Mahasiswa dengan nilai keterampilan spasial lebih tinggi, rupanya melakukan permainan berbasis konstruksi atau permainan video tertentu di masa lalu.
Penelitian tentang permainan masa kecil memengaruhi keterampilan spasial memang sudah dilakukan. Namun Gold adalah peneliti pertama yang menunjukkan faktor permainan masa kecil lebih unggul dibanding perbedaan gender.
Umumnya, laki-laki memiliki nilai lebih tinggi dari perempuan dalam ujian. Namun, laki-laki dan perempuan yang bermain dengan mainan berbasis konstruksi dan permainan video sama-sama memiliki nilai yang tinggi.
Ini artinya pola bermain pada masa anak-anak memiliki dampak yang nyata dan perbedaan gender tak berpengaruh.
Penelitian ini dapat menjadi solusi bagi siapapun yang ingin memiliki karir gemilang dalam bilang Sains, Teknologi, dan Matematika.
Gold menyarankan permainan yang berbasis konstruksi juga diterapkan untuk anak-anak hingga dewasa, sebab dapat memberikan perbedaan yang signifikan.
"Permainan konstruksi seperti lego atau permainan video yang bertema spasial benar-benar dapat memengaruhi penalaran spasial Anda," tegasnya.
https://sains.kompas.com/read/2018/02/06/183200623/ingin-anak-unggul-di-bidang-sains-cobalah-permainan-ini