KOMPAS.com – Para peneliti mengumumkan telah menemukan potongan fosil dengan ciri khas homo sapiens di sebuah gua Misliya di Israel. Sebagian rahang manusia dengan tujuh gigi tersebut diperkirakan berusia 177.000 hingga 194.000 tahun.
Sebagai informasi, temuan fosil sebelumnya menunjukkan bahwa Homo sapiens pertama kali muncul di Afrika sekitar 300.000 tahun yang lalu dan sampai di Israel pada 90.000 hingga 120.000 tahun yang lalu.
Oleh karena itu, apabila temuan ini terbukti, maka perkiraan waktu Homo sapiens meninggalkan Afrika lebih awal dari yang kita duga sebelumnya.
Temuan ini juga mendukung teori bahwa manusia meninggalkan Afrika melalui rute utara, yakni bukit Nil dan pesisir timur Mediterania. Bukan dari selatan melalui selat Bab al-Mandeb, pesisir selatan Saudi Arabia, dan sub benua India dan Asia Timur, ujar paleoantropolog Israel dari Tel Aviv University Hershkovits yang memimpin penelitian.
Merujuk pada hasil penelitian DNA yeng menyebutkan bahwa migrasi dari Afrika terjadi setidaknya 220.000 tahun lalu, Rolf Quam dari Binghamton University di New York yang turut menulis studi ini juga berkata bahwa temuan ini sangat menggembirakan dan mengonfirmasi usulan bahwa manusia keluar dari Afrika lebih awal dari perkiraan.
Dilansir dari Reuters, Jumat (26/1/2018), Hershkovitz bahkan meyakini bahwa Homo sapiens mungkin sudah ada di bumi sejak 500.000 tahun lalu.
Selain sebagian rahang manusia dewasa muda yang belum diketahui jenis kelaminnya tersebut, para peneliti juga menemukan pisau, peralatan batu lainnya yang termasuk canggih untuk masa tersebut, beberapa tungku, dan serpihan tulang hewan yang terbakar.
Melihat bukti-bukti tersebut, Quam berkata bahwa masyarakat Misliya kemungkinan nomaden dan berpindah-pidah mengikuti gerakan spesies mangsa atau musim.
“Mereka adalah pemburu hewan besar yang andal. Mangsa mereka termasuk lembu liar, rusa, dan kijang. Mereka juga menggunakkan banyak bahan dari tanaman, termasuk untuk tidur,” ujarnya.
https://sains.kompas.com/read/2018/02/01/183500423/fosil-manusia-tertua-di-luar-afrika-ditemukan-ini-artinya