KOMPAS.com - Ukuran dan bentuk otak manusia saat ini ternyata hasil dari evolusi selama ratusan ribu tahun. Zaman dulu, bentuknya tidak sebulat sekarang.
Dalam studi, ilmuwan meneliti ukuran dan bentuk otak dari 20 fosil Homo Sapiens yang salah satunya berumur 300.000 tahun.
Walaupun ukurannya sama, ternyata terjadi perubahan bentuk otak dari yang agak lonjong hingga menjadi bulat pada 100.000 hingga 35.000 tahun lalu.
Dipublikasikan dalam jurnal Science Advances, perubahan bentuk otak tersebut menjadi kunci kemajuan otak kita saat ini.
Simon Neubauer, ahli antropolog fisik dari Max Planck Institute for Evolutionary Antropology di Jerman, berkata bahwa ada dua bagian otak yang membuat bentuk otak agak bulat, yaitu area parietal dan cerebellum otak. Dua bagian otak ini bentuknya agak sedikit menonjol.
"Lobus parietal adalah pusat penting dalam menghubungkan berbagai daerah otak dan terlibat dalam fungsi seperti orientasi, perhatian, transformasi sensorimotor yang mendasari perencanaan dan integrasi visuospatial," kata Neubauer.
"Cerebellum tidak hanya berfungsi dalam gerak motorik seperti koordinasi gerakan dan keseimbangan, tapi juga berfungsi untuk memori kerja, bahasa, kognisi sosial dan pemrosesan afektif (emosional)," tambahnya.
Menurut Neubauer, bentuk bulat pada otak akan terjadi beberapa bulan setelah bayi lahir.
"Berdasar data baru kami, pembentukan awal otak merupakan masa kritis dan rentan untuk proses terjadinya rangkaian saraf dan perkembangan kognitif," kata Neubauer, dikutip dari Reuters, Kamis (25/1/2018).
Periode saat kita memiliki bentuk otak baru, ternyata sesuai dengan bukti arkeologi ketika manusia memiliki kemampuan dalam bidang seni dan ornamen, pengenalan warna, penguburan mayat, penggunaan peralatan yang rumit, dan mengukir tulang, layaknya perilaku modern yang terjadi sekitar 40.000 sampai 50.000 tahun lalu, kata Neubauer.
Fosil Homo sapiens paling awal yang kita kenali berasal dari situs di Maroko 300.000 tahun lalu dan situs kuno di Ethiopia 195.000 tahun lalu. Bentuk otaknya memanjang mirip dengan manusia Neanderthal yang punah puluhan ribu tahun lalu.
Peneliti juga menganalisis fosil Homo sapiens dari utara, timur dan selatan Afrika, Timur Tengah dan Eropa.
"Temuan kami menambah akumulasi bukti arkeologi dan paleoantropologis yang menunjukkan bahwa Homo sapiens adalah spesies yang berkembang dengan akar Afrika yang dalam dan mengalami perubahan bertahap dalam modernitas perilaku, organisasi otak dan fungsi otak yang potensial," kata Neubauer.
https://sains.kompas.com/read/2018/01/26/120500023/bentuk-otak-kita-dulu-ternyata-tak-sebulat-sekarang-ini-kisahnya