Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hilangkan Bau Mulut? Doktor Farmasi Indonesia Sarankan Pakai Kepel

Disertasi Asni dipersentasikan dalam sidang promosi doktor yang berlangsung pada Kamis (11/1/2018) lalu di Ruang Sidang Besar Gedung Profesi dan Pascasarjana Fakultas Farmasi UI.

"Dari hasil penelitiannya, terbukti ekstrak buah kepel mempunyai manfaat antibakteri penyebab bau mulut. Cara kerja adalah senyawa dalam buah menghambat pertumbuhan bakteri P. gingivalis dan F. nucleatum, yang jadi penyebab bau mulut," ujar Kepala Humas dan KIP UI Rifelly Dewi Astuti melalui keterangan persnya, Jumat (26/1/2018).

Baca Juga : Peneliti Ungkap Blueberry Dapat Bantu Pengobatan Kanker Serviks

Selain itu, ekstrak buah kepel juga dapat menyerap bau mulut dengan menurunkan kadar metil merkaptan dan dimetil sulfida yang juga merupakan penyebab bau mulut.

Bau mulut diketahui merupakan permasalahan 30 persen populasi dunia (Hughes & McNab, 2008). Oleh sebab itu, meskipun dipandang sebagai masalah yang umum, namun tetap tak bisa diremehkan karena berhubungan dengan kualitas komunikasi antarpersonal manusia.

Buah kepel sendiri tergolong langka di Indonesia. Apalagi, buah itu tidak dibudidayakan. Namun, bagi warga Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah, tentu tidak asing dengan buah ini.

Buah ini digemari putri-putri keraton di Jawa karena dipercaya mampu membuat harum keringat dan meredam bau tajam air seni. Kepel yang biasa tumbuh pada tanah lembab dengan tinggi mencapai 25 meter itu bahkan dipercaya memperbaiki kualitas sperma.

Dengan khasiatnya ini, ekstrak buah kepel bisa melengkapi sejumlah metode yang biasa digunakan orang untuk menghilangkan bau mulut, mulai dari menyikat gigi dan lidah hingga dengan obat kumur dan tablet hisap.

Baca Juga : Temuan Baru Jelaskan Alasan Sauna Baik untuk Jantung

https://sains.kompas.com/read/2018/01/26/105447023/hilangkan-bau-mulut-doktor-farmasi-indonesia-sarankan-pakai-kepel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke