Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menebak ke Mana Hilangnya Hewan Bersenjatakan Ekor

KOMPAS.com -- Dahulu kala, di periode Jurasik dan Kapur, hiduplah hewan-hewan yang mengandalkan ekornya sebagai senjata pertahanan diri. Stegosaurus dan Ankylosaurus adalah beberapa di antaranya.

Jika merasa terancam, mereka akan memukul-mukulkan ekor mereka atau mengayunkan ekor berdurinya yang mematikan.

Namun, pertanyaan menggelitik muncul manakala saat ini kita sangat jarang mendapati hewan-hewan yang memiliki ciri serupa dengan mereka. Meskipun landak memiliki duri dan beberapa kadal memukulkan ekor mereka saat terancam, hewan tersebut tidak memiliki senjata tulang di ekor seperti jutaan tahun lalu.

Mungkinkah ini bentuk kegagalan evolusi? Ataukah kepunahan sudah mendahului sebelum mereka sempat berevolusi?

Untuk membantu memahaminya, tim paleontolog mencoba menggabungkan serangkaian ciri-ciri yang berkorelasi dengan spesies bersenjatakan ekor.

Dari analisis itu juga, peneliti akan lebih lanjut memahami mengapa senjata mereka hilang semenjak dinosaurus dan hewan zaman es punah.

Studi yang diterbitkan di jurnal Proceeding of the Royal Society B ini mengidentifikasikan karakteristik mamalia darat, reptil dan dinosaurus non avian.

Mereka mengumpulkan data hampir 300 spesies dan memasukkan tiap-tiap karakteristiknya ke dalam komputer, seperti misalnya mana yang bersifat herbivora atau memiliki ekor ke dalam komputer.

Setelah memilah-milahnya, peneliti menyimpulan 3 kesamaan karakteristik hewan yang memiliki senjata berekor. Ciri-ciri itu adalah berukuran besar, memakan tanaman atau herbivora, serta memiliki lapisan tubuh yang sangat kuat sebagai pelindung.

Temuan ini membuat tim peneliti berhipotesis jika evolusi pada hewan bersenjata ekor sulit dilakukan karena membutuhkan ciri-ciri luar biasa yang sangat jarang dimiliki oleh makhluk hidup.

"Itu adalah kombinasi yang sangat langka kapan pun periode waktunya. Kombinasi unik inilah yang menjelaskan mengapa hewan dengan senjata ekor langka ditemui, bahkan dalam catatan fosil sekalipun, " kata Victoria Arbour, paleontolog University of Toronto sekaligus peneliti yang terlibat dalam studi ini.

Meski belum seutuhnya menjawab mengenai kepunahan mereka, studi ini menjadi awalan yang membuka perseptif baru bagaimana catatan fosil bisa digunakan untuk memahami lagi dunia kita.

https://sains.kompas.com/read/2018/01/20/100700323/menebak-ke-mana-hilangnya-hewan-bersenjatakan-ekor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke