Video detik-detik meteor meledak yang jarang terlihat pun langsung viral di media sosial. Sebelum benda luar angkasa itu meledak dan menerangi malam selama beberapa detik, tampak ada kilatan cahaya di langit malam. Beberapa warga lokal mengklaim bahwa ledakan itu diiringi suara yang keras.
Berkat kejadian ini, American Meteor Society (AMS) sudah menerima lebih dari 355 laporan dari para saksi yang menyaksikan kejadian dari seberang Michigan sampai ke kawasan Illinois dan Ohio.
Dalam pemberitaan Inverse, Rabu (17/1/2018), ada 3.595 laporan tentang ledakan bola api di Amerika Serikat.
Hal ini menandakan bahwa bola api sebenarnya cukup umum. Namun, Mike Hankey, anggota dari AMS memastikan bahwa hal yang kemarin terjadi adalah sebuah fenomena langka.
"Masyarakat berkata bahwa itu adalah meteor yang bergerak dengan kecepatan sangat lambat, sekitar 45.000 kilometer per jam," ujar Hankey kepada Inverse.
Puing-puing ruang angkasa yang jatuh di atas Detroit juga dilaporkan telah memicu sensor seismik (suara) dan membuat gempa berkekuatan 2.0.
Hankey menjelaskan, hal semacam ini umum terjadi pada bolide atau satu jenis bola api spesial yang meledak dengan kilatan cahaya terang dan menjatuhkan fragmen ke tanah.
Pernyataan Hankey itu dikonfirmasi dalam laman NASA Facebook Meteor Watch yang menyatakan bahwa fenomena di Detroit kemarin dapat diklasifikasikan sebagai superbolide atau bola api yang memancarkan cahaya -17 atau lebih terang.
Dalam konteks ini, cahaya Matahari memiliki terang -27 dan merupakan obyek paling terang di langit. Cahaya yang lebih ekstrem pada bola api tergantung pada tingginya tingkat kecerahan.
Dalam unggahannya, NASA juga mendeskripsikan cahaya bola api yang jatuh di langit Detroit seperti bulan purnama dan mendekati matahari.
Berikut video viral yang menangkap jatuhnya meteor di langit Amerika Utara:
https://sains.kompas.com/read/2018/01/18/200500223/meteor-meledak-di-langit-amerika-apa-spesialnya