KOMPAS.com - Gurita adalah salah satu hewan yang pandai berkamuflase. Bahkan, seekor gurita pernah menyamar sebagai gurita jenis lain hingga membingungkan para ahli biologi kelautan.
Inilah yang terjadi baru-baru ini. Seekor gurita yang disebut dengan "gurita Pasifik raksasa berjumbai" hidup di lautan dengan menyamar sebagai gurita Pasifik raksasa (Enteroctopus dofileini).
Sayangnya, hingga saat ini belum banyak bukti untuk menyatakan keduanya adalah spesies yang berbeda.
Gurita yang belum punya nama ilmiah ini memang belum sepenuhnya dapat dijelaskan secara ilmiah perbedaannya. Tapi konfirmasi secara genetika membuktikan kedua jenis gurita tersebut berbeda.
Dilansir dari Science Alert, Jumat (29/12/2017), kecurigaan bahwa keduanya berbeda sebenarnya telah dimulai sejak 2012. Saat itu, peneliti menemukan bukti DNA yang berbeda secara genetis dengan Enteroctopus di perairan Prince William Sound, Alaska.
Namun, kedua gurita yang diuji saat itu dilepaskan tanpa difoto sebagai dokumetasi lebih dahulu. Ini membuat tidak adanya bukti visual yang bisa mengonfirmasi bahwa keduanya berbeda.
Karena hal itulah, peneliti Nate Hollenbeck dan David Scheel dari Alaska Pasific University mulai mencari konfirmasi visual tersebut. Mereka mencari seekor gurita yang serupa dengan Enteroctopus dofleini namun secara morfologis keduanya berbeda.
Salah satu tempat pencarian terbaik untuk gurita adalah perangkap udang. Diketahui bahwa gurita Pasifik raksasa sering memanjat pernagkap udang untuk memakan hewan laut kecil tersebut.
Dari tempat itulah Hollenbeck dan Scheel mengambil 21 gurita yang dapat dikenali secara visual berbeda dengan gurita Pasifik raksasa.
Menurut temuan yang dipublikasikan dalam jurnal BioOne ini, gurita tersebut didefinisikan berbeda melalui jumbai papila yang digabung (terdapat pada kulitnya) membentang disepanjang tubuhnya. Tak hanya itu, perbedaan lainnya adalah dua titik putih di kepala gurita ini, di mana gurita Pasifik raksasa hanya memiliki satu titik saja.
Gurita spesies baru ini juga memiliki papila panjang dan tipis di setiap mata. Hal ini jarang ditemui pada gurita Pasifik raksasa.
Selain dari ciri morfologis, tentunya untuk menentukan bahwa gurita ini adalah spesies yang berbeda diperlukan tes DNA. Saat dilakukan tes DNA, tujuh gurita secara genetis berbeda dengan Enteroctopus dofleini.
Para peneliti mengidentifikasi kedua gurita ini sebagai saudara kloning dengan gen mitokondria, gen inti, dan lokus mikrosatelit.
https://sains.kompas.com/read/2017/12/29/200400223/jago-berkamuflase-kedua-gurita-ini-ternyata-spesies-berbeda