KOMPAS.com - Di tengah berbagai berita kepunahan hewan, kali ini kabar kematian hewan juga datang dari Indonesia. Tepatnya, dari pulau Sumatera, seekor gajah hamil ditemukan tewas.
Bangkai gajah tersebut ditemukan di sebuah perkebunan kelapa sawit di Aceh. Pihak berwenang menduga bahwa gajah tersebut mati diracun.
Penemuan bangkai ini terjadi di dekat desa Seuneubok Bayu, sebuah desa yang cukupterpencil di Aceh pada 22 Desember 2017. Kepala pusat konservasi Aceh, Sapto Aji Prabowo menyebut pihak berwenang mengetahui hal ini setelah mendapatkan laporan dari penduduk setempat.
"Gajah berusia 25 tahun itu sudah meninggal sekitar 10 hari saat kami sampai di sana," ungkap Sapto dikutip dari AFP, Rabu (27/12/2017).
"Dari autopsi, kami melihat organ pencernaannya menjadi hitam yang menurut dokter merupakan indikasi umum keracunan," sambungnya.
Gajah Sumatera yang ditemukan tewas tersebut diketahui sedang hamil. Janin gajah yang dikandungnya diketahui adalah jantan dan telah berusia 13 bulan.
Dengan kata lain, bayi jantan tersebut seharusnya lahir sekitar 6 bulan lagi.
Beberapa hari sebelum penemuan bangkai hewan besar ini terjadi, petani setempat sempat mengeluhkan bahwa ada seekor gajah yang memakan pupuknya. Namun hingga kini belum jelas apakah gajah tersebut sengaja diracun atau tidak.
Sebenarnya, gajah Sumatera sendiri termasuk spesies yang dilindungi karena terancam punah. Apalagi penggundulan hutan dan alih lahan untuk perkebunan telah menghilangkan habitat mereka.
Hal ini kemudian menyebabkan para gajah masuk ke dalam konflik dengan manusia.
Tahun ini saja, sedikitnya ada 11 gajah liar yang ditemukan tewas di Aceh. Menurut Sapto, kematian gajah ini kebanyakan karena dibunuh oleh manusia.
Bulan Januari 2017 lalu, pihak berwenang bahkan menemukan bangkai gajah tanpa gading di Aceh.
https://sains.kompas.com/read/2017/12/28/200000523/gajah-hamil-tewas-di-aceh-diduga-diracun