Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Pertemuan Manusia dan Hewan yang Berakhir Memilukan Sepanjang 2017

Kurangnya pengetahuan, ceroboh, atau sengaja memprovokasi hewan merupakan tindakan yang tak bisa dibenarkan. Contohnya, berswafoto di dekat kerumunan rusa, bermain dengan ular peliharaan, dan membakar rumah sendiri.

Berikut ini delapan kisah pertemuan antara manusia dan hewan sepanjang 2017 yang berakhir tragis. Kisah tersebut dilansir dari Live Science pada Jumat (22/12/2017). Semoga hal ini bisa membuat lebih berhati-hati.

Ditanduk Seekor Rusa

Papan peringatan telah menyatakan bahwa jarak aman untuk berada di dekat rusa setidaknya berada 100 kaki (30,48 meter). Namun hal itu tak diindahkan oleh empat orang saat berada di Lone Elk Park, Missouri, Amerika Serikat, pada 8 Oktober 2017 lalu.

Mereka berswafoto di dekat 17 kawanan rusa. Fotografer alam yang berada di sekitar melihat kejadian tersebut. Rusa jantan berteriak dan menyerang seorang wanita seperti dilaporkan St Louis Post-Dispatch.

Tanduk rusa merah (Cervus elaphus) tersebut masuk ke lengan pengunjung wanita. Pendarahan pun tak dapat dihindarkan.

Gigitan Hewan Peliharaan yang Mematikan

Seorang remaja Australia hampir saja pergi untuk selamanya setalah terkena gigitan ular peliharannya. Jelas saja, ular peliharannya adalah seekor ular taipan pedalaman (Oxyuranus microlepidotus). Ular ini menyandang predikat sebagai salah satu ular paling mematikan di dunia.

Peristiwa malang itu terjadi paa 7 November 2017. Saat itu, sang tuan ingin mengembalikan peliharannya ke dalam kendang.

Racun ular taipan pedalaman sangat ampuh saat menyerang mamalia, termasuk manusia. Ular tersebut juga hampir secara ekslusift menyantap mamalia.

Mencium ikan berujung pada kematian

Tangkapan ikan pertama merupakan hal yang istimewa. Untuk itu, perlu selebrasi tersendiri. Seorang pria di sebuah dermaga di Bournemouth, Inggris, melakukan selebrasi dengan mencium ikan. Sikap itu telah menjadi tradisi bagi nelayan setempat.

Namun saat itu, 5 Oktober 2017, nasib baik tak berpihak kepadanya. Aksinya justru hampir membuat ciuman dengan ikan menjadi kegiatan terakhirnya.

Saat hendak dicium, ikan Dover sole (Solea solea) sepanjang 6 inci (14 centimeter) menggeliat, melompat, dan mendarat di tenggorokannya.

Ketika paramedis tiba, pria tersebut telah berhenti bernapas dan tengah mengalami serangan jantung. Petugas paramedis yang cekatan berhasil mengeluarkan ikan. Tak lama setelah itu jantung pria tersebut kembali berdetak.

Boa yang Menggigit Wajah

Kisah hampir mati lagi-lagi terjadi. Kali ini nasib malang menimpa seorang wanita di Ohio, Amerika Serikat pada 27 Juli 2017. Seekor ular boa menancapkan giginya dan melilitkan tubuh sepanjang 1,6 meter pada leher wanita tersebut.

Usaha melepaskan sendiri ular tersebut tak membuahkan hasil. Ia langsung menghubungi 911. Petugas pemadam kabaran datang dan mememukan wanita itu terbaring di jalan masuk rumahnya. Tak bisa melepaskan boa, ular tersebut terpaksa dipenggal.

"Itu melingkari lehernya dan menggigit hidungnya," kata Tim Card, Kepala Pemadam Kebakaran Sheffield Lake. "Mereka harus memotong kepalanya dengan pisau agar bisa melepaskannya," kata Card.

Sebetulnya, sikap ini tak wajar bagi boa karena reptile itu cenderung berada di lantai. Kemungkinannya hal itu terjadi wanita tersebut memegang ular ke wajahnya.

Ditindih Gajah.

Sekelompok pemburu mengejutkan kawanan gajah yang tengah berkembang biak di Good Luck Ranch, dekat Taman Nasional Hwange Zimbabwe pada 19 Mei 2017. Merasa terancam, tiga ekor gajah betina menyerang para pemburu.

Pemimpin safari langsung saja menembaki gajah betina yang menyerang. Tak disangka gajah keempat mencengkram dan mengangkatnya dengan belalai.

Melihat kejadian ketiga pemburu lain menembak mati gajah tersebut. Bukannya selamat, sang gajah jatuh di atas pemimpin safari dan menindihnya sampai mati.

Seekor singa laut tiba-tiba dengan cepat menarik ujung baju seorang anak perempuan dan menariknya ke laut. Peristiwa itu terjadi di sebuah demaga di British Columbia, Vancouver. Rekaman peristiwa itu diunggah ke YouTube pada 20 Mei 2017.

Awalnya, singa laut datang karena panggilan kerumunan orang di dermaga. Saat mendekat, seorang anak duduk di tepi dermaga, dan singa laut mengganggap gaun anak tersebut sebagai makanan.

Hewan itu segera melepaskannya, dan beberapa detik kemudian seorang melompat ke air dan menarik anak itu ke tempat yang aman.

"Saya rasa itu bukan pertanda binatang yang agresif atau mencoba menyakiti anak," kata Andrew Trites, Direktur Unit Penelitian Mamalia Laut di Universitas British Columbia.

Elies ‘Peter’ Lenturio tak meyangka 2 Desember 2017 menjadi hari terakhirnya. Pria asal Filipina ini dikenal sebagai “Raja Kobra” karena kedekatannya dengan ular tersebut. Ia juga bisa mengobati dirinya sendiri setelah digigit.

Namun Raja Kobra mati akibat gigitan kobra peliharannya. Saat hendak mengeluarkan dari kotak penyimpanan di sepedanya, reptile itu menggigit tangannya.

Peter diduga memotong kepala ular dan meminum darahnya. Tak lama setelahnya, ia tewas.

Besar kemungkinan Peter mati bukan akibat dari darah ular. Sebab, racun bisa ular tak mengalir dalam darahnya. Penjelasan yang mungkin adalah Peter mati akibat gigitan kobra dan tak mendapat pengobatan.

Membakar rumah karena kutu

Sebuah rumah di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat, terbakar akibat salah menghadapi kepinding (kutu penghisap darah atau kutu busuk) pada 8 Desember 2017. Seorang wanita menggunakan alkohol dan tak sengaja menyalakan api.

Rumah yang diisi oleh beberapa orang itu hangus terbakar. Tiga orang terluka dan sepuluh orang kehilangan tempat tinggal.

Peristiwa serupa juga terjadi di Cincinnati pada 28 November 2017. Seorang remaja secara tak sengaja menyalakan api di apartemennya, setelah mencoba mengusir kepinding dengan alkohol.

https://sains.kompas.com/read/2017/12/28/192000623/8-pertemuan-manusia-dan-hewan-yang-berakhir-memilukan-sepanjang-2017

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke