Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menilik Kembali 7 Kasus Medis Unik nan Langka Sepanjang 2017

KOMPAS.com - Setiap orang tentu mendambakan hidup sehat. Tapi sering kali sakit datang tanpa diduga.

Seperti sepanjang tahun 2017, banyak kasus kesehatan yang terjadi. Di antara semua kasus kesehatan yang terjadi, beberapa merupakan kasus yang unik dan langka.

Dirangkum dari Kompas.com, inilah 7 kasus medis unik nan langka yang terjadi di sepanjang 2017.

1. Keringat Darah

Seorang perempuan berusia 21 tahun di Italia menderita penyakit langka dan misterius. Kondisi ini menyebabkan dia "berkeringat" darah.

Menurut laporan yang dipublikasikan di Canadian Medical Association Journal pada Senin, (23/10/2017), disebutkan bahwa saat berada di rumah sakit, dokter mengamati adanya pelepasan cairan darah dari wajahnya.

National Institutes of Health's Genetic and Rare Diseases Information Center (GARD) pun pada akhirnya mendiagnosis perempuan ini dengan penyakit langka yang disebut hematidrosis.

"Kasus seperti ini sebenarnya telah dilaporkan selama berabad-abad, tetapi keberadaannya memang tidak jelas," kata Dr Jacalyn Duffin, ahli sejarah medis dan hematologi di Oueen's University di Kingston, Ontario.

Baca selangkapnya: Kasus Langka, Wajah Perempuan Ini Mengeluarkan Keringat Darah

2. Kencing Darah Akibat Kontrasepsi

Seorang wanita berusia 26 tahun di Changchun, China memeriksakan diri ke dokter karena masalah di kandung kemihnya.

Ia merasa frekuensi buang air kecilnya meningkat. Bahkan sering disertai dengan darah.

Setelah ia melaporkan keluhan di kandung kemihnya, dokter di rumah sakit pertama Jilin University kemudian melakukan rontgen pada panggul wanita tersebut.

"Sejauh yang kami tahu, migrasi IUD ke dalam kandung kemih, yang menyebabkan gejala kencing kronis jarang terjadi," tulis peneliti dalam laporan yang dipublikasikan dalam jurnal Medicine pada Oktober 2017.

Baca selengkapnya: Benar-benar Terjadi, Wanita China Kencing Darah akibat Kontrasepsinya

3. Gigi Tumbuh di Hidung

Seorang perempuan China dengan nama keluarga Xia, 57 tahun, mengalami mimisan, pembengkakan, dan hidung tersumbat selama bertahun-tahun.

Setelah dilakukan pemindaian, dokter yang menangani Xia dari Rumah Sakit Rakyat Provinsi Hunan, Changsha, bagian selatan China itu menemukan bayangan benda padat di rongga hidung Xia.

Namun, saat para dokter mencoba mempelajari benda itu, mereka pun menjadi yakin bahwa yang tumbuh itu adalah gigi ekstra, lengkap dengan akarnya.

Baca selengkapnya: Fenomena Langka, Ada Gigi Tumbuh di Dalam Hidung Wanita Ini

4. Jantung di Luar Dada

Virsaviya Borun adalah anak perempuan berusia 8 tahun yang mengalami kondisi langka dengan jantung berada di luar tulang dadanya.

Kisah Virsaviya mulai viral saat videonya muncul di Youtube. Dalam video berdurasi 43 detik tersebut, terlihat bahwa jantung anak perempuan tersebut berdetak di luar dadanya dengan kencang saat ia tertawa.

Kondisi langka Virsaviya ini disebut dengan pentalogy of cantrell, yaitu cacat lahir di daerah dada dan perut yang sering menyebabkan jantung berada tepat di bawah kulit seseorang. Hal ini berlawanan dengan kondisi normal pada umumnya, yaitu jantung barada di bawah tulang dada.

National Organization of Rare Disorder (NORD) menyebutkan, gangguan ini bisa termasuk cacat pada diafragma (otot yang memisahkan rongga dada dan perut, red), tulang dada, membran yang melapisi jantung, dinding perut, dan jantung itu sendiri.

Baca selengkapnya: Kisah Nyata Virsaviya, Anak Perempuan dengan Jantung di Luar Dada

5. Trisomy 13 pada Adam Fabumi

Kasus medis angka juga terjadi di tanah air. Adam Fabumi, bayi lucu berusia 7 bulan itu, pada Rabu (22/11/2017) sore meninggal dunia akibat penyakit langka bernama trisomy 13 atau juga dikenal sebagai Patau syndrome.

Dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, dr Klara Yuliarti SpA (K), dokter spesialis anak yang juga ahli penyakit langka, menjelaskan, Trisomy 13 adalah penyakit genetik yang disebabkan kelainan kromosom.

"Manusia selalu mempunyai dua alel (salinan) untuk setiap kromosom, mulai dari kromosom 1 sampai 23. Nah, pada kromosom 13 ada 3 salinan. Padahal, seharusnya hanya ada dua," ujar Klara.

Dokter anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) tersebut menyebutkan, kelainan dalam Patau syndrome antara lain kelainan otak (ada cairan), jantung bocor, jarak mata yang kecil atau jauh, tuli, ubun-ubun besar tapi kepala kecil, serta jari tangan lebih banyak dan bentuknya khas seperti cakar.

Baca selengkapnya: Mengenal Trisomy 13 lewat Kasus Kematian Adam Fabumi

6. Membiarkan Pasien Meninggal Karena Tato

Gara-gara sebuah tato di dada pasien, tim medis kebingungan untuk bertindak. Akhirnya, dokter meganggap bahwa tato itu cerminan dari pilihan hidup pasien dan dokter pun membiarkannya meninggal.

Tim dokter dalam kasus ini, yakni Gregory E. Holt, Bianca Sarmento, Daniel Kett, dan Kenneth W. Goodman, melaporkan kasus, proses pengambilan keputusan, dan keputusan akhir dalam makalahnya di New England Journal of Medicine, Kamis (30/11/2017).

Tato yang tertulis pada dada pasien adalah "Do Not Resuscitate" yang berarti larangan untuk melakukan resusitasi untuk mengembalikan fungsi jantung pasien.

Baca selengkapnya: Karena Tato, Dokter Memutuskan untuk Membiarkan Pasien Memilih Mati

7. Masih Bisa Melihat Meski Bagian Visual Otak Rusak

Seorang anak berusia tujuh tahun di Australia dapat melihat dengan cukup baik meski sebagian besar korteks visualnya rusak akibat cedera parah saat lahir. Bahkan, anak tersebut mampu mengenali wajah dengan baik dan bermain sepak bola.

"Meski mengalami kerusakan korteks oksipital bilateral yang parah, BI masih memiliki kemampuan visual sadar yang besar, tidak buta, dan menggunakan penglihatan untuk menavigasi lingkungannya," ungkap para peneliti.

Menurut para peneliti, hal ini mungkin karena luka terjadi saat B.I masih cukup muda sehingga otaknya yang sedang berkembang bisa mengalihkan informasi dari retina ke salah satu unit korteks visual lainnya.

Baca selengkapnya: Kisah Nyata, Anak yang Bagian Visual Otaknya Rusak Masih Bisa Melihat

https://sains.kompas.com/read/2017/12/27/120000823/menilik-kembali-7-kasus-medis-unik-nan-langka-sepanjang-2017

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke