Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal ECT, Terapi Kejut Listrik untuk Pasien yang Ingin Bunuh Diri

KOMPAS.com -- Depresi bukan masalah yang mudah untuk diselesaikan, bahkan oleh psikiater sekalipun. Namun, ketika pengobatan gagal dan pasien masih ingin bunuh diri, maka pilihan utama yang tersisa adalah electroconvulsive therapy (ECT) atau terapi kejut listrik.

“Dikejut listrik sekali, hilang pasti pikiran mau bunuh diri,” ujar Dr Dharmawan Ardi Purnama, SpKJ, seusai acara Pfizer Educare yang diadakan di Jakarta, Rabu (20/12/2017).

Secara singkatnya, ECT mereset ulang otak seseorang. Dharmawan mengatakan, dengan dikasih sejumlah joule, otaknya bisa direset dan sebagian ingatannya hilang. Nanti, (ingatannya) akan kembali lagi, tetapi untuk masa gawat darurat ini, orang tersebut akan lupa.

Berdasarkan artikel WebMD 28 Januari 2015 yang ditelaah oleh dokter umum Kathleen Romito, MD dan psikiater  Lisa S. Weinstock, MD, ECT dilakukan dengan menganestesi dan memberi relaksan otot pada pasien terlebih dahulu.

Setelah itu, aliran listrik dikirim ke otak melalui elektroda yang dipasang di kepala. Gelombang listrik yang bisa berlangsung sampai delapan detik ini menyebabkan kejutan pendek di otak.

Bagi masyarakat awam, hal ini mungkin terdengar tidak berperikemanusiaan. Namun, perlu diingat bahwa stigma ini didasarkan pada tahun-tahun awal ECT yang dosis listriknya terlalu tinggi dan diaplikasikan tanpa anestesia sehingga menyebabkan hilang ingatan permanen, patah tulang, dan efek samping serius lainnya.

Kini, ECT jauh lebih aman dan dilakukan dengan obat bius. “Tanpa dibius pun sebenarnya pasien juga tidak akan ingat (rasanya) di-ECT, tapi kalau dibius akan lebih enak,” ujarnya.

Lalu, bila tidak ingin ECT, transcranial magnetic stimulation yang menggunakan gelombang juga bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil serupa, walaupun membutuhkan waktu lebih lama.

Selain itu, perlu diingat bahwa ECT merupakan line terakhir dari tata laksana penanganan pasien yang ingin bunuh diri. Merujuk pada panduan, perawatan harus diberikan terlebih dahulu bersama dengan antidepresan dan antipsikotik selama 2-4 minggu.

“Tapi dalam 2-4 minggu ini kita nilai, kalau tetap ada kecenderungan kuat untuk bunuh diri, maka pasien harus di-ECT,” katanya.

https://sains.kompas.com/read/2017/12/21/170500923/mengenal-ect-terapi-kejut-listrik-untuk-pasien-yang-ingin-bunuh-diri

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Kita
Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Oh Begitu
4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

Oh Begitu
Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Oh Begitu
8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

Oh Begitu
Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Oh Begitu
Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Oh Begitu
Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Fenomena
Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Oh Begitu
Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Oh Begitu
Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Oh Begitu
Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Oh Begitu
7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Oh Begitu
Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Kita
10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke