KOMPAS.com - Para ilmuwan mungkin bergembira belakang ini. Pasalnya, WWF (sebuah lembaga konservasi dunia) mencatat, lebih dari 100 spesies baru ditemukan di sekitar Sungai Mekong, Asia Tenggara.
Seekor kura-kura pengunyah siput ditemukan di pasar makanan dan seekor kelelawar berwajah tapal kuda serta 115 spesies lainnya di wilayah Mekong. Para peneliti juga menemukan seekor kadal-buaya Vietnam di antara spesies tersebut.
Kadal-buaya ini merupakan salah satu spesies yang sangat langka. Jumlahnya saat ini bahkan tak lebih dari 200 ekor.
Kadal-buaya biasanya ditemukan di hutan cemara Vietnam utara. Reptil bersisik ini pertama kali ditemukan pada 2003 namun baru dikonfirmasi sebagai spesies baru pada Selasa (19/12/2017).
Temuan ini makin menegaskan kekayaan hayati di Asia Tenggara. Negara-negara Asia Tenggara yang mengapit sungai Mekong (Vietnam, Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Laos) memang merupakan wilayah yang paling kaya akan keanekaragaman hayatinya di dunia.
Sayangnya, temuan ini disertai kekhawatiran para ilmuwan terhadap terancamnya spesies-spesies tersebut. Para ilmuwan khawatir jika lebih banyak spesies mati sebelum ditemukan di wilayah ekosistem ini.
WWF ini juga mengingatkan bahwa banyak spesies baru yang terancam punah karena perusakan habitat, penciptaan infrastruktur, perburuan liar, dan perdagangan satwa liar. Hal ini bisa dilihat dari hutan dan sungai di wilayah ini makin terancam oleh pembangunan jalan raya atau bendungan.
Belum lagi perdagangan satwa liar yang makin berkembang pesat. Tentunya ini membuat lebih banyak satwa yang diburu, termasuk spesies langka.
Meski begitu, laporan WWF pada 2016 ini menjadi angin segar di antara berbagai berita kepunahan satwa belakangan ini. Dalam laporan WWF tersebut, 115 spesies baru yang tercatat di antaranya termasuk 11 amfibi, dua ikan, 11 reptil, 88 tanaman, dan tiga mamalia.
"Sementara tren global mengkhawatirkan dan ancaman terhadap spesies serta habitatnya di Mekong Besar makin tinggi, penemuan spesies baru ini memberi harapan besar," kata Lee Poston dari WWF dikutip dari AFP, Selasa (19/12/2017).
"Tapi kita harus berbuat lebih banyak untuk melindungi habitat mereka (spesies baru) dan mencegahnya masuk dalam perdagangan satwa liar," tambahnya.
Menurut catatan WWF, lebih dari dua spesies baru ditemukan setiap minggunya di wilayah ini selama 20 tahun terakhir. Dengan kata lain, sudah lebih dari 2.500 spesies baru yang ditemukan di sekitar sungai Mekong.
https://sains.kompas.com/read/2017/12/19/202500923/bukti-kekayaan-hayati-115-spesies-baru-ditemukan-di-asia-tenggara