Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kini menyebutnya sebagai mantan siklon tropis Cempaka.
Namun, cuaca ekstrem Indonesia belum selesai. Pada saat yang sama, BMKG menyatakan lahirnya siklon tropis Dahlia. Janin siklon tropis itu adalah depresi tropis 96S.
Siklon tropis tersebut tercipta pada 8,2 Lintang Selatan dan 10,8 Bujur Timur atau sekitar 470 km barat daya Bengkulu pada pukul 19.00 WIB.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, siklon tropis Dahlia berdampak pada peningkatan hujan lebat di pesisir barat Bengkulu hingga Lampung, Banten, dan Jawa Barat bagian selatan.
“Angin kencang lebih dari 20 knot (36 km/jam) di pesisir barat Sumatera Barat hingga Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat,” kata Dwikorita saat jumpat pers di kompleks BMKG, Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Dwikorita menuturkan, selain peningkatan curah hujan dan angin kencang, gelombang laut juga akan mengalami kenaikan hingga 2,5-4 meter. Hal ini terjadi di sejumlah daerah, seperti di perairan Kepulauan Nias, perairan Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Aceh, dan Kepulauan Mentawai.
Tak cukup sampai di situ, gelombang laut di daerah lain yang mencapai 6 meter juga diperkirakan terjadi di perairan Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Enggano hingga Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten, Samudra Hindia selatan Banten.
“Waspada potensi genangan, banjir, ataupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat. Terutama di daerah rawan banjir, longsor, daerah dataran rendah, daerah cekungan, bantaran kali atau sungai, perbukitan, lereng-lereng dan pegunungan,” kata Dwikorita.
https://sains.kompas.com/read/2017/11/29/204035323/siklon-tropis-cempaka-luruh-kini-siklon-baru-bernama-dahlia-lahir