Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pesan untuk Alien Terkirim, Akankah Manusia Dapat Balasan?

KOMPAS.com - Sudah sejak lama film Hollywood mengangkat tema soal alien dan luar angkasa. Seakan di luar sana ada alien sungguhan yang dapat berkomunikasi dengan manusia. Lihat saja film-film dari Star Wars, Star Trek, Alien.

Rasa penasaran tentang mahkluk yang menghuni planet lain, rasanya bukan hanya milik pembuat atau penonton filmnya. Hal ini juga dirasakan oleh para astronot sejak dulu yang waktunya dihabiskan untuk membahas Tata Surya.

Belum lama ini, para astronom telah memutuskan untuk mencoba berkomunikasi dengan kehidupan di luar Bumi. Mereka mengirimkan pesan radio ke sistem bintang tetangga yang jaraknya cukup dekat dengan Bumi.

Sasarannya adalah GJ 273 atau juga dikenal dengan bintang Luyten yang berada di rasi bintang Canis Minor. Jaraknya hanya 12 tahun cahaya dari Bumi.

Pada Maret lalu, Layten diketahui memiliki dua planet. Salah satu planet yang mengorbit, dikenal sebagai GJ 273b dan diprediksi memiliki potensi menampung air dan mungkin kehidupan.

Pesan tersebut dikirim oleh Messaging Extraterrestrial Intelligence (METI) International dari pemancar Eiscat di Tromsø Norwegia pada Oktober lalu, menggunakan gelombang radio yang disebut dengan 'Sonar Calling GJ273b'. Presiden dan pendiri METI, Doug Vakoch, percaya bahwa pesan sandinya dapat diterima oleh kehidupan yang cerdas.

Apa isi pesannya?

Pesan ini dikirim pada peringatan ulang tahun 'pesan Arecibo'. Sebuah pesan radio untuk cluster bintang yang dikirim 1974 lewat teleskop radio Arecibo di Puerto Riko. Pesan Arecibo saat itu berisi informasi tentang planet tata surya, struktur DNA, gambar mirip manusia, dan informasi dasar lainnya tentang bumi dan penghuninya.

"Pesan berseri dari antena di Norwegia ini lebih sederhana dan mungkin lebih mudah dipahami," ujar Vakoch seperti dilansir dari New Scientist, Kamis, (16/11/2017).

Isinya antara lain informasi tentang perhitungan aritmatika, geometri dan trigonometri, juga mencakup deskripsi gelombang radio yang memuat pesan, serta tutorial tentang jam dan ketepatan waktu.

Hal ini untuk melihat apakah ada potensi kehidupan di GJ 273b yang bisa memahami pesan tersebut.

Gagasan kontroversial

Ide untuk sengaja mengirim pesan ke luar angkasa sebenarnya selama ini masih kontroversial. Beberapa pakar berpendapat jika ada bahaya potensial yang mungkin berasal dari mahluk luar angkasa. Permasalahan lain adalah perdebatan ketidakjelasan siapa yang akan menjawab pesan tersebut.

Bahkan, fisikawan Stephen Hawking sendiri pernah menyatakan ada konsekuensi jika melakukan kontak dengan alien. Dia menyebut peradaban mereka pasti jauh lebih tua dan lebih maju dari teknologi kita.

Dan Werthimer, peneliti SETI di University of California, Berkeley, juga punya pendapat yang sama. "98 persen para astronom dan peneliti SETI, termasuk saya, berpikir bahwa mengirimkan pesan ke alien berpotensi berbahaya dan bukan ide bagus. Ibaratnya sedang berteriak di hutan tanpa tahu apakah ada harimau, singa, beruang atau binatang buas lain di sana," kata Werthimer.

Menunggu Balasan

Vakoch tetap optimis dengan proyek peluncuran pesan ini.

"Jika kita mendapatkan sinyal dari bintang Luyten, ini berarti Bima Sakti penuh dengan kehidupan. Nampaknya pengiriman pesan ini harus kita lakukan tidak hanya satu bintang, tapi ratusan, ribuan atau lebih," kata Vakoch.

Tetapi kalau memang pesan mendapat respon dari kehidupan di GJ 273b, menurut kalkulasi dibutuhkan waktu 25 tahun untuk mendapatkan jawaban dari planet tersebut.

Ini berhubungan dengan jarak pesan yang harus ditempuh mencapai 12 tahun cahaya. Sementara satu tahun cahaya kira-kira 5,88 triliun mil.

Pesan Arecibo sendiri yang dikirim pada tahun 1974 diperkirakan akan memakan waktu 25.000 tahun cahaya untuk mencapai target gugus bintang M13.


https://sains.kompas.com/read/2017/11/21/203700423/pesan-untuk-alien-terkirim-akankah-manusia-dapat-balasan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke