KOMPAS.com- Kasus legalisasi ganja masih menjadi polemik. Apakah ganja memang benar berguna bagi manusia, atau justru mengancam kehidupan generasi penerus?
Seorang anak berumur 11 bulan diduga keracunan ganja dan mengalami pembengkakan otot jantung di Denver beberapa waktu lalu.
Tim dokter menemukan bahwa sebelum meninggal korban berada di lingkungan pengguna ganja.
Hasil otopsi tim dokter di Rumah Sakit Anak Nicklaus, juga menemukan adanya kandungan tetrahydrocannabinol (THC), bahan aktif ganja, pada sampel darah dan urin anak tersebut.
"Sangat sulit untuk mengatakan bahwa satu hal menyebabkan yang lain" dalam kasus ini, kata Dr. Jefry Biehler, Kepala Pediatri Rumah Sakit Anak Nicklaus di Miami.
Menurut keterangan pihak rumah sakit, pasien tiba di ruang gawat darurat dengan pernapasan yang melambat, dan kemudian mengalami serangan jantung.
Sebelum datang ke UGD, bocah itu tampak lamban dan mudah tersinggung, dan mencoba muntah.
Kemudian setelah beberapa saat, pasien mengalami henti jantung. Dokter berusaha melakukan resusitasi selama satu jam tetapi akhirnya dia meninggal dunia.
Laporan kasus tersebut sudah dimuat di Clinical Practice and Cases in Emergency Medicine, bulan Maret lalu. Sayangnya, para peneliti belum bisa menemukan penyebab pasti kematian korban.
Dalam hasil tes awal, darah anak laki-laki tersebut memang positif mengandung bakteri
Adanya bakteri bisa berkontribusi pada pembengkakan otot jantung.
Namun karena tes selanjutnya negatif, para peneliti mengatakan bahwa kemungkinan hasil ini positif palsu, karena kontaminasi sampel dengan bakteri dari tempat lain.
Para peneliti menduga, anak tersebut sudah berada di lingkungan pengguna ganja selama 6 jam. Dugaan lain, anak itu tanpa sengaja menghisapnya.
Biehler menegaskan laporan tersebut harus dipertimbangkan dan ditinjau dengan cermat
"Ini jelas mengenai bahwa seorang anak mungkin telah mengembangkan efek samping yang mematikan setelah terpapar zat yang telah tersedia secara lebih luas setelah legalisasi," katanya.
"Sangat penting bahwa penyedia layanan kesehatan, ahli kesehatan masyarakat, dan keluarga tetap memperhatikan risiko yang terkena zat - legal dan ilegal - pada anak-anak," kata Biehler.
Penelitian apakah ganja berhubungan dengan masalah jantung pada anak diperlukan.
Baca Juga : Kebun Ganja Legal, Rahasia, dan Megah Dibangun. Ini Gambaran Wajahnya
Di negara-negara di mana ganja legal, penting agar dokter tidak hanya menasihati orang tua untuk mencegah terpapar ganja, tetapi juga menjelaskan kemungkinan dampak ganja pada jantung.
Pada penelitian sebelumnya, ganja menyebabkan gejala serupa dengan yang terlihat pada anak laki-laki tersebut, mengantuk, lesu dan mual. Selain itu, diketahui bahwa ganja bisa memiliki beberapa efek pada jantung, seperti meningkatkan denyut jantung.
Pada tahun 2014, periset di Jerman menghubungkan penggunaan ganja dengan kematian dua pria muda. Keduanya meninggal karena komplikasi jantung. Laporan itu adalah yang pertama kali menghubungkan penggunaan ganja dengan kematian pada anak-anak.
https://sains.kompas.com/read/2017/11/20/200000923/kasus-langka-seorang-anak-diduga-mati-akibat-ganja