KOMPAS.com- Pernahkah terlintas di pikiran Anda, kuda ternyata bisa membedakan arti posisi tubuh? Posisi tubuh atau yang sering kita sebut dengan bahasa tubuh ternyata dapat dipahami oleh kuda. Penelitian terbaru mahasiswa Universitas Sussex mengkonfirmasi hal ini.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Animal Cognition tersebut menyebutkan kuda lebih menyukai posisi tubuh yang menyiratkan kepatuhan (penurut) daripada posisi dominan. Penelitian tersebut dilakukan terhadap 30 ekor kuda dan menghasilkan pemahaman baru bagi banyak orang.
Hal ini menegaskan bahwa hewan berkomunikasi dengan bahasa tubuh. Bentuk komunikasi ini merupakan hal baru dalam bidang komunikasi lintas spesies, khususnya manusia dengan kuda.
Bahasa tubuh manusia yang menyiratkan dominasi adalah posisi seperti berdiri tegak, berkacak pinggang, dan dada yang membusung. Kemudian, posisi tubuh penurut adalah posisi seperti membungkuk, melipat tangan di dada, dan duduk santai atau berlutut.
Dalam penelitian tersebut, kuda cenderung untuk mendekati orang dengan posisi penurut. Meskipun sebelumnya sudah diberi makan dengan posisi netral, kuda tetap konsisten mendekati orang dengan posisi tidak dominan.
Menurut salah satu mahasiswa doktoral psikologi serta wakil ketua penelitian ini, Amy Smith, kuda memang dikenal pandai untuk memahami bahasa tubuh pelatih dan sudah terbukti dengan anekdot "efek kecerdasan Hans".
Efek kecerdasan Hans adalah cerita tentang kecerdasan kuda yang mampu memahami banyak hal termasuk matematika, tangga nada, konsep waktu, bahkan bahasa jerman.
"Namun, penelitian ini berusaha menguji secara empiris hal tersebut. Hasil ini memicu pertanyaan menarik tentang fleksibilitas komunikasi lintas spesies," kata Smith seperti dikutip di Sciencedaily, Jumat (3/11/2017).
Pendapat senada juga diungkapkan oleh Dr. Leanne Proops dari Universitas Portsmourth yang terlibat pada penelitian ini.
"Dalam hukum evolusi baik hewan atau manusia cenderung menggunakan postur tubuh yang lebih besar untuk menunjukkan dominasi, atau ancaman, dan postur tubuh yang lebih kecil untuk menunjukkan ketaatan atau penurut. Nah, kuda mungkin memiliki pemahaman naluriah postur besar dan kecil itu," ujar Dr. Proops.
Clara Wilson, kolega dari Amy dalam penelitian ini, melakukan uji coba apakah kuda juga bisa mengenal bahasa tubuh orang asing, bukan pelatih atau yang sudah familiar.
Penelitian ini melibatkan beberapa pelatih yang semuanya perempuan. Para pelatih ini kemudian memakai pakaian yang sama warna dan modelnya. Lalu wajahnya ditutup kain dan menyisakan bagian mata.
Setelah kuda diberi makan sampai kenyang oleh dua orang pelatih. Kemudian, para pelatih diminta menampilkan posisi tubuh dominan dan penurut. Setelah empat kali percobaan, kuda lebih mendekati posisi penurut meskipun kuda tidak familiar dengan orang tersebut.
Tak hanya mampu membaca bahasa tubuh, kuda pun ternyata mampu membaca ekspresi manusia. Hal ini juga dibuktikan oleh Amy Smith yang pada tahun lalu juga menjadi bagian dari penelitian tentang komunikasi dan kognitif mamalia. Dalam penelitiannya tersebut, dia menemukan bahwa kuda bisa mengenal wajah marah atau bahagia manusia.
https://sains.kompas.com/read/2017/11/10/190200523/hebat-kuda-mengerti-bahasa-tubuh-manusia