KOMPAS.com –- Jika Anda ingin tahu bagaimana mengguncang Bumi, kumpulkan orang dalam jumlah sebanyak mungkin dan berteriaklah sekuat-kuatnya. Niscaya, bumi pun bergetar.
Peristiwa ini terjadi di Washington, Amerika Serikat, pada Minggu (29/10/2017) ketika fans Seattle Seahawks, tim sepak bola Amerika profesional, berkumpul di stadion luar ruangan untuk menonton idola mereka bertanding.
Ketika waktu hanya tersisa 21 detik, quarterback Russell Wilson berhasil mencetak skor kemenangan. Tak perlu menunggu lama, kegirangan para fans meletus. Mereka bersorak-sorai dengan sangat keras.
Tanpa mereka ketahui, momen ini ternyata juga dimanfaatkan oleh Universitas Washington yang meletakkan seismometer sekitar satu blok dari stadion Seahawks dan mencatat adanya gempa mikro akibat sorak-sorai fans.
Seismometer merupakan alat yang digunakan untuk mengambil gelombang seismik. Gelombang ini merupakan getaran yang menyebar melalui bumi dan memungkinkan para ilmuwan mengukur besarya setiap gempa yang terjadi.
Namun, tak semua getaran bisa dirasakan oleh manusia. Bila besarannya kecil, seperti dua magnitudo, manusia yang berada di atas permukaan bumi tak akan merasakannya.
"Mungkin (sorak-sorai) itu adalah energi gempa magnitudo satu. Meski gerakannya agak kecil, itu berlangsung lama," kata Professor John Vidale dari Universitas Washington kepada SB Nation.
Ini bukan pertama kalinya, fans Seahawk membuat gempa mikro. Pada 2013, teriakan para fans yang melihat Seahawks mencetak gol dari kegagalan menangkap bola juga membuat getaran serupa.
Lalu, seperti yang diwartakan Science Alert pada Rabu (1/11/2017), sebetulnya penggemar Seattle Seahawks telah memegang dua rekor Guinness World Record untuk teriakan dengan volume luar biasa.
Pada 2013, kerasnya suara mencapai 136,6 desibel dan pada tahun 2014 mencapai 137,6 desibel.
Sebagai perbandingan, sebuah konser rock yang hingar bingar punya tingkat kekerasan suara sebesar 120 desibel, sedangkan suara Vuvuzela, terompet ikonik pada Piala Dunia 2010 yang menggangu para pemain bola, mencapai 120 desibel.
Tentu saja, jika dilihat lebih jauh, teriakan sekumpulan manusia bukan satu-satunya yang menyebabkan aktivitas seismik.
Operasi penambangan, fracking (teknik mengambil energi yang masih tersisa di lubang bekas penggalian sumber energi), ekstraksi air tanah, bendungan dan pembangkit listrik juga dapat menyebabkan sejumlah aktivitas tertentu di tanah.
https://sains.kompas.com/read/2017/11/02/200700023/sorak-sorai-penggemar-sepak-bola-amerika-bikin-gempa-mikro