KOMPAS.com - Anjing ternyata benar-benar bisa membedakan orang baik dan orang jahat. Bagaimana mereka melakukannya?
Penelitian terbaru yang sudah diterbitkan di jurnal PLOSOne (18/10/2017) menunjukkan bahwa kemampuan untuk membedakan orang baik dan jahat rupanya tidak berasal dari naluri anjing.
"Ada perselisihan tentang peran pengalaman dan pengembangan sosio-kognitif oada anjing. Kami berusaha memberikan bukti dengan membandingkan anjing yang tingkat pengalamannya dengan manusia kontras, tugas ini melibatkan sikap baik dan egois manusia," tulis para peneliti dalam abstrak penelitian mereka.
BACA: Mengapa Kita Jangan Sampai Membangunkan Anjing yang Tidur?
Untuk membuktikan hal tersebut, para ilmuwan memilih tiga kelompok anjing.
Pertama, kelompok FD (Family Dog atau anjing rumahan). Ada 13 anjing dewasa yang dirawat keluarga sebagai hewan peliharaan selama lebih dari satu tahun. 11 betina yang sudah pernah hamil dan dua jantan, rata-rata usianya 4,5 tahun. Semua anjing terbiasa menjalin hubungan intim dengan anggota keluarga manusia mereka.
Kedua, kelompok SHD (Shelter Dog, anjing penampungan). Ada 19 anjing yang dikebiri dan ditampung di Soplo de Vida, Merlo, Argentina. 10 betina dan sembilan jantan yang rata-rata berusia 5 tahun.
Meski mereka rata-rata telah tinggal di penampungan selama lebih dari satu tahun, tetapi semua pernah memiliki hubungan dengan manusia di masa lalu, sebagian baik dan yang lainnya kurang baik.
Ketiga adalah kelompok Pup yang terdiri dari 15 anak anjing berusia 50 hari. Lima betina dan 10 jantan. Mereka semua telah dirawat oleh manusia sejak lahir.
BACA: Benarkah Anjing Makhluk yang Pintar Memanipulasi lewat Ekspresi?
Ada tiga peneliti yang melakukan eksperimen pada seluruh anjing. Mereka memiliki peran masing-masing.
Orang pertama bertugas untuk menangani anjing. Orang kedua sebagai seorang yang dermawan dan baik hati, yakni dengan membawa makanan dan membiarkan anjing memakannya. Orang ketiga memerankan seseorang yang egois, membawa makanan tapi kemudian memakan makanan itu sebelum anjing menghampiri.
Para peneliti menemukan bahwa anjing dewasa mampu membedakan orang baik dan tidak, dan memilih untuk mendekat pada peneliti yang dermawan, sedangkan anak anjing tidak mampu membedakan.
BACA: Bagaimana Isi Kepala Seekor Anjing? Sains Mengungkapnya
Menurut mereka, hal ini karena anak anjing baru memasuki tahap belajar.
Sebaliknya, anjing dewasa dapat mengenali orang baik atau bukan karena pengalamannya yang lebih banyak bersama manusia.
Melihat hal tersebut, para peneliti pun mengonklusikan bahwa kemampuan anjing untuk membedakan orang baik dan bukan tidak tergantung dari seberapa sering dia bertemu dengan orang, tapi karena pengalaman bertahun-tahun.
https://sains.kompas.com/read/2017/10/30/170700123/kok-bisa-anjing-membedakan-orang-yang-baik-dan-jahat-