YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sabtu malam kemarin (28/10/2017) adalah malam perayaan pengamatan bulan di seluruh dunia. Indonesia juga selalu ikut berpartisipasi untuk merayakan Internasional Observe the Moon Night (InOMN) ini.
Kegiatan ini diinisiasi oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA) yang kemudian diselenggarakan oleh beberapa astronom profesional dan astronom amatir di seluruh dunia.
Perayaan InOMN biasanya dilaksanakan pada bulan September atau Oktober. Tepat ketika bulan memasuki fase separuh atau sabit. Saat ini, merupakan fase terbaik untuk mengamati permukaan bulan.
Saat malam InOMN, biasanya akan dilakukan pengamatan bulan dengan menggunakan teleskop atau binokuler.
BACA: Mau dapat Foto Bulan Yang Bagus? Begini Caranya
Kurang lebih ada 44 titik di seluruh Indonesia yang merayakan event astronomi tahunan untuk mengeksplorasi bulan dengan berbagai macam cuaca. Tidak terkecuali Yogyakarta.
Lewat tema Jogja Nyawang Rembulan yang diadakan di Taman Pintar Yogyakarta, komunitas astronomi Penjelajah Langit dan Jogja Astro Club berpartisipasi memeriahkan acara ini.
Meski langit mendung, tidak menghalangi ratusan pengunjung untuk menikmati acara tersebut. Meski bulan tidak kunjung menampakkan rupanya, setidaknya pengunjung masih dapat mengenal bulan lewat kuliah umum yang disampaikan Penjelajah Langit dan Jogja Astro Club.
BACA: Apa yang Terjadi jika Bulan Hilang dari Orbit Bumi?
Bulan merupakan satu-satunya satelit Bumi yang memiliki peran penting untuk melindungi bumi dari benda langit yang mengancam bumi.
Bulan juga memiliki fungsi lain. Mulai dari sebagai patokan kalender Hirjiah dan mempengaruhi pasang surut air laut.
https://sains.kompas.com/read/2017/10/29/182500023/perayaan-pengamatan-bulan-internasional-di-yogyakarta