KOMPAS.com -- Kucing mendapat stereotip sebagai makhluk yang tak dapat dilatih dan tak ramah, namun studi membuktikan bahwa hal itu tak sepenuhnya benar.
Penelitian dalam jurnal Behavioural Processes, menghadapkan kucing dewasa dengan empat kategori rangsangan—makanan, mainan, aroma, dan interaksi sosial manusia. Mayoritas kucing lebih menyukai interaksi manusia daripada semua pilihan lain, bahkan makanan.
Penelitian ini “dilakukan terhadap anjing pada 90-an,” tetapi tidak pernah pada kucing sampai sekarang, ungkap Kristyn Vitale Shreve dari Oregon State University, rekan penulis studi ini. Kucing mendapat stereotip di AS sebagai makhluk yang tak dapat dilatih dan tak ramah, katanya.Tetapi, dapat dilatih menggunakan prinsip umum yang sama dengan anjing—selama insentifnya benar. Studi Vitale akan meneliti bagaimana memanfaatkan preferensi kucing untuk melatih mereka.
Apa lagi yang tidak kita ketahui soal kucing? Misalnya, apakah anak kucing di dalam foto ini ketakutan atau senang? (Jawaban: Ia menerjang ke arah mainan yang digantung di depan kamera.) Emosi kucing terkenal sulit diuraikan: Studi baru di Italia oleh ilmuwan veteriner menemukan bahwa sebagian besar pemilik tidak mengenali rentang sinyal tingkat stres kucing. “Pemilik anjing lebih tahu tentang perilaku anjing,” ungkap penulis studi, Chiara Mariti.
Ilmuwan bekerja keras memecahkan misteri kucing semacam itu. Tahun lalu, universitas di Swedia meluncurkan studi lima-tahun tentang komunikasi manusia-kucing. Tujuannya: melihat apakah kucing bereaksi terhadap berbagai cara manusia berbicara kepada mereka, dan untuk menerjemahkan meong ke dalam emosi serta keinginan.
Sains Kucing
Sifat mandiri: Saat anjing dan kucing ditugaskan memecahkan teka-teki, studi di Journal of Comparative Psychology menemukan, anjing menoleh ke arah manusia untuk mendapatkan bantuan dalam tugas mustahil, sementara kucing mencoba sendiri.
Transit kucing: Dengan menganalisis DNA mitokondria dalam sisa-sisa 200 kucing purba, peneliti di Prancis menemukan, kucing menyebar ke seluruh dunia terlebih dahulu bersama petani wilayah Bulan Sabit Subur, kemudian pelaut-pedagang ke seluruh dunia.
Artikel ini sudah pernah tayang di National Geographic Indonesia dengan judul: Seberapa Jauh Anda Mengenal Kucing?
https://sains.kompas.com/read/2017/10/06/170700923/yakin-anda-sudah-benar-benar-mengenal-kucing-