KOMPAS.com -- Primata seperti kera, monyet dan simpanse terkadang memiliki perilaku yang tidak kita duga sebelumnya, seperti bagaimana mereka berduka ketika ada salah satu anggota keluarganya yang mati.
Seekor primata betina diketahui menggendong bayinya kesana kemari yang baru saja mati. Belum diketahui apakah perilaku ini merupakan dorongan kesedihan atau ketidaktahuan sang induk jika anaknya telah mati.
Namun, para peneliti terkejut ketika mendapati seekor monyet jambul bernama Evalyne memakan anaknya yang sudah mati itu. Kejadian ini baru pertama kali terlihat pada primata pemakan buah tersebut.
Evalyne melahirkan di sebuah tempat perlindungan hewan Parco Faunistico di Piano dell'Abatino di Italia. Namun, bayinya mati empat hari kemudian.
Selama dua hari setelah kejadian itu, Evalyne terlihat terpukul. Berulang kali ia menatap dan menjerit ke arah bayangannya sendiri di pintu plastik ke kandang. Kemudian, ia mengalihkan perhatiannya ke bayi yang sudah mati, membawa dan merawatnya sambil memberi perhatian khusus pada kepala dan wajahnya.
"Setelah semakin mengering di minggu pertama, mayat monyet kecil itu termumifikasi pada hari kedelapan," jelas para peneliti.
"Selama minggu kedua, Evalyne terus menempatkan anaknya di perutnya dan merawatnya, walapun kulit dan dagingnya terlepas. Ia menjaga tubuh itu dan membawanya dengan satu tangan atau di mulutnya, dan bergegas untuk mengambilnya jika terjatuh," imbuh peneliti seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (26/9/2017).
Anggota kelompok lainnya tidak memberi perhatian khusus pada Evalyne, dan tidak ada yang mencoba menyentuh mayat itu.
Pada hari ke-19, Evalyne pertama kali terlihat memakan bagian kecil dari mayat itu. Pada hari ke-22, mayat sudah hancur, bagian-bagiannya tersebar di seluruh kandang, tetapi Evalyne selalu membawa satu potong bagian tubuh anaknya di tangan atau mulut. Pada hari ke-25, ia terlihat sudah memakan habis seluruh bagian tubuh anaknya dan menyisakan satu tulang saja.
Spesies primata lainnya, seperti baboon, orangutan, bonobo liar, macaca Jepang dan macaca Rhesus, memang telah diamati memakan bayi mereka yang telah mati; meski alasan mengapa mereka melakukan itu masih menjadi misteri.
Namun, perilaku monyet jambul ini jelas bukan hal yang biasa mengingat monyet asli pulau Sulawesi ini adalah pemakan buah. "Tidak ada indikasi bahwa kanibalisme pada monyet jambul disebabkan oleh gizi atau stres sosial, dan perilaku semacam itu dapat dianggap sebagai hal yang normal, walaupun jarang," tulis peneliti dalam laporan mereka.
"Ada kemungkinan bahwa tahap kanibalisme terjadi ketika induk telah kehilangan gambaran yang jelas dari bayinya," tambah mereka.
Temuan mengenai perilaku monyet jambul ini sudah dipublikasikan dalam jurnal Primates.
https://sains.kompas.com/read/2017/09/26/200500223/berduka-monyet-jambul-makan-mayat-anaknya-sendiri