KOMPAS.com -- Setelah sempat beberapa waktu tak terdengar kabarnya, dunia selebritas dikejutkan dengan sebuah berita dari Selena Gomez. Penyanyi berbakat tersebut mengungkapkan bahwa dia baru saja menjalani operasi transplantasi ginjal karena komplikasi penyakit lupus yang dideritanya.
Melalui media sosialnya, Gomez yang berusia 25 tahun menjelaskan kepada fans mengapa dia bersembunyi selama musim panas ini.
"Aku perlu menjalani transplantasi ginjal karena lupus dan sudah sembuh. Itu yang perlu aku lakukan untuk kesehatanku secara keseluruhan," tulis Gomez dalam akun media sosialnya, Kamis, (14/9/2017). Pos tersebut juga menyertakan fotonya di rumah sakit bersama Francia Raisa, seorang teman yang mendonorkan ginjalnya untuk Gomez.
Namun, bagaimana lupus bisa mempengaruhi mempengaruhi ginjal, dan mengapa orang yang menderita lupus terkadang membutuhkan transplantasi ginjal?
Lupus adalah kelainan autoimun yang berarti sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri. Hal ini menyebabkan peradangan yang bisa memicu kerusakan di banyak bagian tubuh, termasuk persendian, kulit, ginjal, jantung dan paru-paru.
Kerusakan pada ginjal adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum bagi penderita lupus. Menurut National Institutes of Health (NIH), sekitar setengah dari orang dewasa dan 80 persen dari anak-anak penderita lupus memiliki penyakit ginjal.
Di ginjal, lupus bisa menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah kecil yang disebut dengan glomeruli. Pembuluh ini bertugas menyaring limbah dari darah.
Untuk mengatasi peradangan tersebut, orang-orang dengan lupus diobati menggunakan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh mereka. Obat-obatan ini bekerja dengan baik untuk mengendalikan peradangan, tetapi 30 persen dari penderita lupus yang memiliki radang ginjal juga akan mengalami gagal ginjal.
Sebagian besar pasien dengan gagal ginjal karena lupus merupakan pasien transplantasi ginjal. Setelah menjalani transplantasi ginjal, pasien akan minum obat selama sisa hidup mereka untuk mengatasi jika ada penolakan organ baru tersebut.
Selena Gomez didiagnosis menderita lupus pada tahun 2013, dan dia pertama kali mengungkapkan diagnosisnya kepada publik pada tahun 2015 lalu.
Dalam unggahannya, Gomez menyampaikan rasa terima kasihnya kepada temannya yang telah mendonorkan ginjalnya. "Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan bagimana rasa terima kasihku untuk Francia Raisa. Dia memberiku hadiah dan pengorbanan dengan menyumbangkan ginjalnya untukku," tulis Gomez.
https://sains.kompas.com/read/2017/09/15/170500623/mengenal-alasan-di-balik-transplantasi-ginjal-selena-gomez