Bicara tentang tempat yang paling mungkin dihuni, ternyata Bulan mungkin menjadi tempat paling mungkin, paling tidak untuk sementara.
Astronot kanada yang telah pensiun Chris Hadfield menilai, Bulan merupakan tempat paling logis sebagai tempat tinggal baru, sebelum beralih ke Mars.
"Saya pikir jika kita mengikuti pola yang didorong secara historis, maka Bulan akan menjadi yang pertama [sebelum Mars]," kata Hadfield.
"Bukan hanya untuk menegaskan kembali bahwa kita bisa sampai di sana, tapi untuk menunjukkan bahwa kita juga bisa tinggal di sana."
Kini, sebuah penelitian menambah besar potensi bulan untuk dijadikan batu loncatan. Para peneliti Jepang menemukan bahwa bulan juga punya oksigen.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Kentaro Terada dari Osaka Univeristy, menggunakan data dari wahana antariksa SELENE (Kaguya) dan mempelajari dari mana oksigen di Bulan berasal.
Ternyata, oksigen itu datang dari Bumi.
Bagaimana bisa? Terada dan koleganya punya hipotesis.
Selama sekitar lima hari tiap bulannya, Bulan terlindungi dari angin Matahari oleh magnetosfer Bumi, sebuah gelembung di mana medan magnet Bumi punya pengaruh cukup besar.
Terada dan timnya percaya bahwa ion oksigen perlahan-lahan bergerak dari bumi ke bulan dan tertanam di lapisan atas permukaan bulan yang terdiri dari tanah dan batuan.
Selama miliaran tahun, oksigen itu bertahan di sana.
Analisa mereka telah dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy bulan ini. Dengan mempelajari sampel batuan Bulan, Terada juga berharap dapat memahami perubahan atmosfer bumi dari waktu ke waktu serta seberapa besar pengaruh perubahan atrmosfer terhadap evolusi berbagai bentuk kehidupan di Bumi.
https://sains.kompas.com/read/2017/09/04/112625623/bulan-punya-oksigen-tempat-asalnya-sungguh-tak-terduga